Purwokerto: Pondok pesantren (Ponpes) At Taujieh Al Islamy Kebasen, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), menyiagakan alat pendeksi covid-19 GeNose C-19, sebagai antisipasi penyebaran virus korona di lingkungan pesantren.
Pengasuh Ponpes At Taujieh Al Islamy, KH Zuhrul Anam Hisyam, atau akrab disapa Gus Anam, mengatakan GeNose sudah dioperasikan sejak sebulan lalu. Pengadaan alat sebagai bentuk tanggung jawab ponpes kepada para santri.
"Kami berkepentingan untuk menggunakan alat GeNose guna mendeteksi dini covid-19 di ponpes," jelas Gus Anam, Senin, 22 Maret 2021.
Menurutnya, Ponpes menggunakan alat GeNose, karena berangkat dari rasa tanggung jawab terhadap kesehatan para santri. Sebab jumlah santri di ponpes sebanyak 2.400 orang.
Baca juga: Sungai Tambak Wedi Surabaya bak Tertutup Salju
"Santri di sini ada 2.400 dan berasal dari berbagai daerah. Apalagi wali santri ingin menjenguk setiap minggu. Sehingga alat tersebut sangat berguna untuk mendeteksi covid-19," katanya.
Selain sebagai deteksi dini, pengoperasian GeNose juga sebagai bagian dari persiapan pembelajaran tatap muka (PTM). Dengan alat tersebut, para santri akan lebih gampang terdeteksi apakah positif atau negatif covid-19.
Salah seorang santri, Anida, 15, mengungkapkan semakin tidak terlalu khawatir lagi terhadap covid-19, karena ada alat GeNose.
"Dengan adanya alat tersebut, kami tidak lagi khawatir, karena ada deteksi dini terhadap covid-19," terangnya. (Lilik Darmawan)
Purwokerto: Pondok pesantren (Ponpes) At Taujieh Al Islamy Kebasen, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), menyiagakan alat pendeksi covid-19
GeNose C-19, sebagai antisipasi penyebaran virus korona di lingkungan pesantren.
Pengasuh Ponpes At Taujieh Al Islamy, KH Zuhrul Anam Hisyam, atau akrab disapa Gus Anam, mengatakan GeNose sudah dioperasikan sejak sebulan lalu. Pengadaan alat sebagai bentuk tanggung jawab ponpes kepada para santri.
"Kami berkepentingan untuk menggunakan alat GeNose guna mendeteksi dini covid-19 di ponpes," jelas Gus Anam, Senin, 22 Maret 2021.
Menurutnya, Ponpes menggunakan alat GeNose, karena berangkat dari rasa tanggung jawab terhadap kesehatan para santri. Sebab jumlah santri di ponpes sebanyak 2.400 orang.
Baca juga:
Sungai Tambak Wedi Surabaya bak Tertutup Salju
"Santri di sini ada 2.400 dan berasal dari berbagai daerah. Apalagi wali santri ingin menjenguk setiap minggu. Sehingga alat tersebut sangat berguna untuk mendeteksi covid-19," katanya.
Selain sebagai deteksi dini, pengoperasian GeNose juga sebagai bagian dari persiapan pembelajaran tatap muka (PTM). Dengan alat tersebut, para santri akan lebih gampang terdeteksi apakah positif atau negatif covid-19.
Salah seorang santri, Anida, 15, mengungkapkan semakin tidak terlalu khawatir lagi terhadap covid-19, karena ada alat GeNose.
"Dengan adanya alat tersebut, kami tidak lagi khawatir, karena ada deteksi dini terhadap covid-19," terangnya. (Lilik Darmawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)