Sabang: Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Sabang, Aceh, mendesak UNHCR untuk segera memindahkan pengungsi Rohingya di Kota Sabang ke tempat penampungan.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setda Kota Sabang, Ady Akmal Shiddiq, mengatakan Forkopimda Kota Sabang beserta para pemangku kepentingan terus melakukan Rapat Koordinasi terkait penanganan pengungsi tersebut.
"Setelah melewati waktu selama kurang lebih 5 jam melakukan rapat yang sangat alot, Forkopimda Sabang berkesimpulan meminta kepada UNHCR untuk segera memindahkan pengungsi Rohingya ke luar Kota Sabang," kata Ady, Kamis, 7 Desember 2023.
Pihaknya menerangkan, hal tersebut disebabkan adanya penolakan keras dari seluruh masyarakat Sabang pascakedatangan pengungsi Rohingya tersebut.
"Masyarakat Sabang kembali menolak kedatangan pengungsi rohingya gelombang kedua yang berjumlah 139 orang pada 1 Desember 2023 lalu pukul 02.30 WIB dini hari di pantai Tapak Gajah, Gampong le Meulee, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang," ujarnya.
Kedatangan pengungsi Rohingya di Pulau paling Barat Indonesia ini telah menimbulkan aksi keras warga untuk menolak kehadiran mereka di tengah masyarakat Sabang.
"Hal itu bisa dibuktikan dengan sudah beberapa kali pengungsi tersebut di pindahkan dari satu gampong (Desa) ke gampong lainnya, namun tetap menimbulkan penolakan yang sama," jelasnya.
Sabang: Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Sabang, Aceh, mendesak UNHCR untuk segera
memindahkan pengungsi Rohingya di Kota Sabang ke tempat penampungan.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setda Kota Sabang, Ady Akmal Shiddiq, mengatakan Forkopimda Kota Sabang beserta para pemangku kepentingan terus melakukan Rapat Koordinasi terkait penanganan pengungsi tersebut.
"Setelah melewati waktu selama kurang lebih 5 jam melakukan rapat yang sangat alot, Forkopimda Sabang berkesimpulan meminta kepada UNHCR untuk segera memindahkan pengungsi Rohingya ke luar Kota Sabang," kata Ady, Kamis, 7 Desember 2023.
Pihaknya menerangkan, hal tersebut disebabkan adanya penolakan keras dari seluruh masyarakat Sabang pascakedatangan pengungsi Rohingya tersebut.
"Masyarakat Sabang kembali menolak kedatangan pengungsi rohingya gelombang kedua yang berjumlah 139 orang pada 1 Desember 2023 lalu pukul 02.30 WIB dini hari di pantai Tapak Gajah, Gampong le Meulee, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang," ujarnya.
Kedatangan pengungsi Rohingya di Pulau paling Barat Indonesia ini telah menimbulkan aksi keras warga untuk menolak kehadiran mereka di tengah masyarakat Sabang.
"Hal itu bisa dibuktikan dengan sudah beberapa kali
pengungsi tersebut di pindahkan dari satu gampong (Desa) ke gampong lainnya, namun tetap menimbulkan penolakan yang sama," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)