Bandung: Rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia merupakan institusi yang cukup besar menghasilkan limbah bahan beracun berbahaya (B3), terutama kategori limbah medis.
Karenanya, PPLI merasa perlu menyosialisasikan dan mengedukasi rumah sakit dan tenaga layanan kesehatan agar dapat menangani limbahnya dengan baik dan profesional. Hal itu agar tidak merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.
Senior Sales Manager PPLI, Imam Zulkarnain mengungkapkan sejumlah teknologi PPLI yang terbaru dalam pengelolaan limbah medis. Salah satunya insinerator yang ramah lingkungan.
"Kita tahu teknologi thermal sudah lama diterapkan oleh pihak rumah sakit sebagai upaya memusnahkan limbah medis yang dihasilkan. Namun teknologi thermal dengan fasilitas insinerator yang dimiliki masih sangat sederhana dan umumnya menghasilkan emisi yang tinggi sehingga mencemari lingkungan," kata Imam di hadapan manajemen pengelola rumah sakit di Jabar dan Banten di Grand Hotel Preanger Bandung beberapa waktu lalu
Dalam kegiatan mengangkat tema The Concept, Implementation, Problem and Solution tersebut, PPLI menjelaskan kerja-kerja profesional yang dilakukan perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan serta konsistensi pada pengelolaan limbah B3.
Karenanya dalam kesempatan itu PPLI memperkenalkan insinerator ramah lingkungan dengan teknologi termodern yang dimilikinya. "Insinerator kami tanpa menggunakan bahan bakar, tapi mengunakan reaktor yang mampu menyaring dan menangkap gas berbahaya, sehingga gas buangannya sangat bersih," ungkapnya.
Menurutnya dengan teknologi CEMS, insinerator yang memiliki daya tampung hingga 50 ton perhari tersebut juga dapat mengukur gas buangan sehingga dipastikan benar benar bersih, dan rendah emisi. "Insinerator ini salah satu yang terbesar di asia tenggara," ujarnya.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari (16-18 November) tersebut, Manager Humas PPLI, Arum Tri Pusposari yang hadir dalam acara tersebut berharap edukasi yang diberikan mampu meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme mengenai program sanitasi lingkungan rumah sakit di era tuntutan adaptasi teknologi 5.0 serta harapannya mampu menyusun konsep dan memberikan solusi terkait penerapan program Green Hospital kepada
manajemen di rumah sakitnya.
Selain mengedukasi tenaga layanan kesehatan dan rumah sakit di Jawa Barat, PPLI pada 20 November kemarin juga memberikan edukasi yang sama kepada pengelola Fasilitas layanan kesehatan yang ada di Provinsi Banten, khususnya Tangerang.
Dalam kegiatan yang diikuti oleh 33 rumah sakit, belasan klinik dan puluhan puskesmas yang ada di Tangerang tersebut, PPLI berharap para pengelola badan layanan kesehatan dapat memanfaatkan fasilitas perusahaannya yang dikenal memiliki teknologi ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah B3, termasuk limbah medis.
"Tidak hanya dilengkapi teknologi ramah lingkungan, fasilitas pengelolaan limbah B3 di PPLI juga terintegrasi mulai dari pengemasan, pengangkutan, pengujian, pengelolaan hingga penimbunan akhir limbahnya," tandas Muhammad Yusuf Firdaus selaku Technical Support Manager PPLI, Selasa 22, November 2023.
Bahkan Yusuf menegaskan teknologi yang dimiliki memungkinkan PPLI menerapkan ekonomi sirkular. "Pemanfaatan kembali limbah B3 yang diolah, sebagian hasilnya bisa dimanfaatkan kembali sebagai energi terbarukan," ungkapnya.
Bandung: Rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia merupakan institusi yang cukup besar menghasilkan limbah bahan beracun berbahaya (B3), terutama kategori limbah medis.
Karenanya, PPLI merasa perlu menyosialisasikan dan mengedukasi rumah sakit dan tenaga layanan kesehatan agar dapat menangani limbahnya dengan baik dan profesional. Hal itu agar tidak merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.
Senior Sales Manager PPLI, Imam Zulkarnain mengungkapkan sejumlah teknologi PPLI yang terbaru dalam pengelolaan limbah medis. Salah satunya insinerator yang ramah lingkungan.
"Kita tahu teknologi thermal sudah lama diterapkan oleh pihak rumah sakit sebagai upaya memusnahkan limbah medis yang dihasilkan. Namun teknologi thermal dengan fasilitas insinerator yang dimiliki masih sangat sederhana dan umumnya menghasilkan emisi yang tinggi sehingga mencemari lingkungan," kata Imam di hadapan manajemen pengelola rumah sakit di Jabar dan Banten di Grand Hotel Preanger Bandung beberapa waktu lalu
Dalam kegiatan mengangkat tema The Concept, Implementation, Problem and Solution tersebut, PPLI menjelaskan kerja-kerja profesional yang dilakukan perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan serta konsistensi pada pengelolaan limbah B3.
Karenanya dalam kesempatan itu PPLI memperkenalkan insinerator ramah lingkungan dengan teknologi termodern yang dimilikinya. "Insinerator kami tanpa menggunakan bahan bakar, tapi mengunakan reaktor yang mampu menyaring dan menangkap gas berbahaya, sehingga gas buangannya sangat bersih," ungkapnya.
Menurutnya dengan teknologi CEMS, insinerator yang memiliki daya tampung hingga 50 ton perhari tersebut juga dapat mengukur gas buangan sehingga dipastikan benar benar bersih, dan rendah emisi. "Insinerator ini salah satu yang terbesar di asia tenggara," ujarnya.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari (16-18 November) tersebut, Manager Humas PPLI, Arum Tri Pusposari yang hadir dalam acara tersebut berharap edukasi yang diberikan mampu meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme mengenai program sanitasi lingkungan rumah sakit di era tuntutan adaptasi teknologi 5.0 serta harapannya mampu menyusun konsep dan memberikan solusi terkait penerapan program Green Hospital kepada
manajemen di rumah sakitnya.
Selain mengedukasi tenaga layanan kesehatan dan rumah sakit di Jawa Barat, PPLI pada 20 November kemarin juga memberikan edukasi yang sama kepada pengelola Fasilitas layanan kesehatan yang ada di Provinsi Banten, khususnya Tangerang.
Dalam kegiatan yang diikuti oleh 33 rumah sakit, belasan klinik dan puluhan puskesmas yang ada di Tangerang tersebut, PPLI berharap para pengelola badan layanan kesehatan dapat memanfaatkan fasilitas perusahaannya yang dikenal memiliki teknologi ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah B3, termasuk limbah medis.
"Tidak hanya dilengkapi teknologi ramah lingkungan, fasilitas pengelolaan limbah B3 di PPLI juga terintegrasi mulai dari pengemasan, pengangkutan, pengujian, pengelolaan hingga penimbunan akhir limbahnya," tandas Muhammad Yusuf Firdaus selaku Technical Support Manager PPLI, Selasa 22, November 2023.
Bahkan Yusuf menegaskan teknologi yang dimiliki memungkinkan PPLI menerapkan ekonomi sirkular. "Pemanfaatan kembali limbah B3 yang diolah, sebagian hasilnya bisa dimanfaatkan kembali sebagai energi terbarukan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)