Kabupaten Bekasi: Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat lahan pekarangan mendominasi area atau titik kebakaran di daerah itu sepanjang Agustus 2023 sebagai dampak musim kemarau.
"Sepanjang Agustus terjadi peningkatan kasus kebakaran jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Total ada 71 kejadian kebakaran, terbanyak melanda lahan pekarangan," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Bekasi, Hasan Basri, di Cikarang, Minggu, 10 September 2023.
Hasan merinci 65% insiden kebakaran pada periode itu terjadi di atas lahan pekarangan atau 46 kasus dengan intensitas empat hingga enam titik laporan yang masuk hampir setiap hari.
Tercatat tujuh kasus kebakaran disebabkan limbah, lima kebakaran rumah, lima ruko dan toko, tiga kasus perusahaan, dua kebakaran kendaraan, dua lapak dan satu kasus kebakaran di lingkungan sekolah.
"Kalau untuk bulan ini belum ter-input semua datanya, mudah-mudahan September ini berkurang kasusnya," jelasnya.
Hasan mengatakan 46 kasus kebakaran lahan pekarangan disebabkan aktivitas pembakaran sampah, sisanya korsleting listrik. Masyarakat diminta lebih waspada karena musim kemarau saat ini turut memicu peristiwa tersebut.
"Saya meminta agar masyarakat mewaspadai musim kemarau dengan tidak membakar sampah sembarangan. Yang paling banyak lahan atau pekarangan yang memang tumbuh tanaman yang sudah mengering seperti rumput maupun ilalang," bebernya.
Kabupaten Bekasi: Dinas Pemadam
Kebakaran Kabupaten
Bekasi, Jawa Barat, mencatat lahan pekarangan mendominasi area atau titik kebakaran di daerah itu sepanjang Agustus 2023 sebagai dampak musim kemarau.
"Sepanjang Agustus terjadi peningkatan kasus kebakaran jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Total ada 71 kejadian kebakaran, terbanyak melanda lahan pekarangan," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Bekasi, Hasan Basri, di Cikarang, Minggu, 10 September 2023.
Hasan merinci 65% insiden kebakaran pada periode itu terjadi di atas lahan pekarangan atau 46 kasus dengan intensitas empat hingga enam titik laporan yang masuk hampir setiap hari.
Tercatat tujuh kasus kebakaran disebabkan limbah, lima kebakaran rumah, lima ruko dan toko, tiga kasus perusahaan, dua kebakaran kendaraan, dua lapak dan satu kasus kebakaran di lingkungan sekolah.
"Kalau untuk bulan ini belum ter-input semua datanya, mudah-mudahan September ini berkurang kasusnya," jelasnya.
Hasan mengatakan 46 kasus kebakaran lahan pekarangan disebabkan aktivitas pembakaran sampah, sisanya korsleting listrik. Masyarakat diminta lebih waspada karena musim kemarau saat ini turut memicu peristiwa tersebut.
"Saya meminta agar masyarakat mewaspadai musim kemarau dengan tidak membakar sampah sembarangan. Yang paling banyak lahan atau pekarangan yang memang tumbuh tanaman yang sudah mengering seperti rumput maupun ilalang," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)