Malang: Polres Malang kini tengah menyelidiki penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Arjuno, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Diduga pembakaran lahan yang dilakukan sengaja dalam kebakaran di gunung setinggi 3.339 mdpl tersebut.
"Informasi dari Perhutani dan Tahura. Kami menindaklanjuti dengan pendalaman, apakah bukti tersebut benar atau tidak, saat ini tim sedang bergerak," kata Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, Jumat, 8 September 2023.
Kholis, sapaan akrabnya, mengaku pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan pihak Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo selaku pengelola kawasan Gunung Arjuno dan juga dengan pihak Perum Perhutani. Bahkan, polisi telah memintai keterangan terhadap tiga orang saksi.
"Tiga orang (dimintai keterangan). Nanti akan berkembang, kita akan petakan. Namun tentunya langkah ini menindaklanjuti informasi yang kami dapat dari Tahura maupun perhutani," bebernya.
Tiga orang yang dimintai keterangan merupakan petugas dari Perum Perhutani. Ketiganya disebut mengetahui adanya dugaan pembakaran lahan dalam peristiwa kebakaran di Gunung Arjuno.
"Masih dilakukan pendalaman terhadap temuan-temuan di lapangan karena kami fokus ke pemadaman di atas. Namun berbagai temuan masih kami tindaklanjuti, kami dalami, untuk dapat alur yang sesuai dengan fakta," ungkap Kholis.
"Sampai hari ini tim masih melakukan pendalaman, belum ada informasi tambahan yang bisa saya update. Setelah nanti tim bisa melakukan pendalaman lebih intens lagi, terhadap kelompok-kelompok di kawasan Gunung Arjuno," tambahnya.
Di sisi lain, Kholis menegaskan kebakaran Gunung Arjuno di wilayah Kabupaten Malang telah berhasil dipadamkan oleh petugas gabungan. Meski begitu, petugas masih terus melakukan pemantauan di lapangan hingga saat ini.
"Alhamdulillah yang di wilayah Malang sudah berhasil padam," ujarnya.
Sebagai informasi, kebakaran hutan yang melanda Gunung Arjuno telah sejak Sabtu 26 Agustus 2023. Titik api di kawasan gunung setinggi 3.339 mdpl itu awalnya berada di kawasan Bukit Budug Asu, kemudian merembet ke wilayah Kabupaten Pasuruan dan kini meluas ke Kota Batu hingga Mojokerto.
Malang: Polres Malang kini tengah menyelidiki penyebab kebakaran hutan dan lahan
(karhutla) di Gunung Arjuno, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Diduga pembakaran lahan yang dilakukan sengaja dalam kebakaran di gunung setinggi 3.339 mdpl tersebut.
"Informasi dari Perhutani dan Tahura. Kami menindaklanjuti dengan pendalaman, apakah bukti tersebut benar atau tidak, saat ini tim sedang bergerak," kata Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, Jumat, 8 September 2023.
Kholis, sapaan akrabnya, mengaku pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan pihak Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo selaku pengelola kawasan Gunung Arjuno dan juga dengan pihak Perum Perhutani. Bahkan, polisi telah memintai keterangan terhadap tiga orang saksi.
"Tiga orang (dimintai keterangan). Nanti akan berkembang, kita akan petakan. Namun tentunya langkah ini menindaklanjuti informasi yang kami dapat dari Tahura maupun perhutani," bebernya.
Tiga orang yang dimintai keterangan merupakan petugas dari Perum Perhutani. Ketiganya disebut mengetahui adanya dugaan pembakaran lahan dalam peristiwa kebakaran di Gunung Arjuno.
"Masih dilakukan pendalaman terhadap temuan-temuan di lapangan karena kami fokus ke pemadaman di atas. Namun berbagai temuan masih kami tindaklanjuti, kami dalami, untuk dapat alur yang sesuai dengan fakta," ungkap Kholis.
"Sampai hari ini tim masih melakukan pendalaman, belum ada informasi tambahan yang bisa saya update. Setelah nanti tim bisa melakukan pendalaman lebih intens lagi, terhadap kelompok-kelompok di kawasan Gunung Arjuno," tambahnya.
Di sisi lain, Kholis menegaskan kebakaran Gunung Arjuno di wilayah Kabupaten Malang telah berhasil dipadamkan oleh petugas gabungan. Meski begitu, petugas masih terus melakukan pemantauan di lapangan hingga saat ini.
"Alhamdulillah yang di wilayah Malang sudah berhasil padam," ujarnya.
Sebagai informasi, kebakaran hutan yang melanda Gunung Arjuno telah sejak Sabtu 26 Agustus 2023. Titik api di kawasan gunung setinggi 3.339 mdpl itu awalnya berada di kawasan Bukit Budug Asu, kemudian merembet ke wilayah Kabupaten Pasuruan dan kini meluas ke Kota Batu hingga Mojokerto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)