Pati: Lebih dari 2.500 rumah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terendam banjir. Selain rumah, banjir juga merendam fasilitas umum seperti sekolahan, tempat ibadah, dan kantor desa. Banjir disebabkan tingginya intensitas curah hujan hingga mengakibatkan air sungai meluap.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prastyo, mengatakan sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendataan. Sebab, belum semua desa melaporkan jumlah rumah yang terendam dan jumlah warga yang terdampak.
“Hari ini meluas ke 22 desa. Banjir di Kecamatan Kayen dan Dukuhseti masing-masing ada tiga desa dan Kecamatan Sukolilo ada dua desa datanya semuanya belum masuk,” ujar Budi, Kamis, 2 Maret 2023.
Dari data yang sudah ada, sebanyak 2.500 rumah terendam banjir. Banjir juga merendam sembilan sekolah dasar (SD), enam taman kanak-kanak (TK), dan 17 rumah ibadah.
“Kantor desa yang terendam itu seperti, yaitu Desa Karangowo, Tondomulyo, dan Mintobasuki,” kata Budi.
Banjir paling parah ada di Kecamatan Jakenan, yaitu di Desa Karangrowo, Ngastorejo, dan Kedungmulyo. Juga di Desa Doropayung Kecamatan Juwana.
“Desa Doropayung ada 586 rumah terendam. Warga terdampak sebanyak 1.896 jiwa dengan ketinggian air mencapai 75 sentimeter,” terang Budi.
Di Desa Karangrowo ada 308 rumah warga tersendam. Ketinggian air mencapai 75 sentimeter. Jumlah warga yang terdampak mencapai 956 jiwa. Kemudian di Desa Ngastorejo ada 390 rumah terendam. Ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Warga yang terdampak mencapai 1.073 jiwa.
“Kalau di Desa Kedungmulyo ada 143 rumah terendam. Ketinggian air 40 sentimeter dan warga yang etrdampak 393 jiwa,” papar Budi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Pati: Lebih dari 2.500 rumah di Kabupaten Pati,
Jawa Tengah, terendam
banjir. Selain rumah, banjir juga merendam fasilitas umum seperti sekolahan, tempat ibadah, dan kantor desa. Banjir disebabkan tingginya intensitas curah hujan hingga mengakibatkan air sungai meluap.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prastyo, mengatakan sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendataan. Sebab, belum semua desa melaporkan jumlah rumah yang terendam dan jumlah warga yang terdampak.
“Hari ini meluas ke 22 desa. Banjir di Kecamatan Kayen dan Dukuhseti masing-masing ada tiga desa dan Kecamatan Sukolilo ada dua desa datanya semuanya belum masuk,” ujar Budi, Kamis, 2 Maret 2023.
Dari data yang sudah ada, sebanyak 2.500 rumah terendam banjir. Banjir juga merendam sembilan sekolah dasar (SD), enam taman kanak-kanak (TK), dan 17 rumah ibadah.
“Kantor desa yang terendam itu seperti, yaitu Desa Karangowo, Tondomulyo, dan Mintobasuki,” kata Budi.
Banjir paling parah ada di Kecamatan Jakenan, yaitu di Desa Karangrowo, Ngastorejo, dan Kedungmulyo. Juga di Desa Doropayung Kecamatan Juwana.
“Desa Doropayung ada 586 rumah terendam. Warga terdampak sebanyak 1.896 jiwa dengan ketinggian air mencapai 75 sentimeter,” terang Budi.
Di Desa Karangrowo ada 308 rumah warga tersendam. Ketinggian air mencapai 75 sentimeter. Jumlah warga yang terdampak mencapai 956 jiwa. Kemudian di Desa Ngastorejo ada 390 rumah terendam. Ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Warga yang terdampak mencapai 1.073 jiwa.
“Kalau di Desa Kedungmulyo ada 143 rumah terendam. Ketinggian air 40 sentimeter dan warga yang etrdampak 393 jiwa,” papar Budi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
