Tangerang: Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 Kota Tangerang mengaku teledora terkait uang studi tur ratusan siswa kelas 9 ke Yogyakarta yang dibawa kabur pihak travel. Namun pihak sekolah akan bertanggung jawab untuk pengembalian uang murid yang rugi hingga Rp429 juta itu.
"Kita fokus untuk penanganan di sekolah dulu untuk mengembalikan uang para siswa yang telah dibawa kabur oleh agen travel ini," kata Wakil Kepala Sekolah bagian Humas SMPN 10 Kota Tangerang, Muniroh, Selasa, 20 Juni 2023.
Muniroh menjelaskan pihaknya dengan travel dalam kerja sama studi tur itu memang berdasarkan sistem kepercayaan serta membuat kesepakatan tanpa ada hitam di atas putih. Pasalnya kata Muniroh pihaknya menggunakan jasa travel itu telah berulang kali yang menunjuk salah satu agennya bernama Arifudin.
"Bekerjasama dengan agen travel bernama Arifudin berulang kali, jadi kita percayakan kembali ke dia untuk mengerjakan studi tur kelas 9 di sekolah kami. Tapi ternyata Arifudin itu sudah di pecat dari travel itu. Kita akui itu keteledoran kami," jelasnya.
Muniroh menjelaskan untuk proses hukum pihaknya telah mencoba melaporkan kasus tersebut ke Polsek Cipondoh. Namun kepolisian meminta harus melapor ke Polres Metro Tangerang Kota lantaran nominal kasus tersebut besar.
"Kita juga sudah melaporkan ke polres, cuma karena banyak persyaratan dalam laporan tersebut akhirnya kita fokus untuk penanganan di sekolah dulu untuk mengembalikan uang para siswa," ungkapnya.
Sebelumnya ratusan pelajar SMPN 10 Kota Tangerang batal menjalani studi tur ke Yogyakarta. Pasalnya uang studi tur yang telah disetorkan 328 pelajar itu dibawa kabur pihak travel.
"Studi tur tersebut diperuntukan untuk Kelas 9 dengan jumlah 328 anak menuju Yogyakarta, yang berencana berangkat pada Jumat, 16 Juni hingga Senin, 19 Juni 2023," ungkap Kepala SMPN 10 Kota Tangerang, Iis Permasih, Rabu, 14 Juni 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Tangerang:
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10
Kota Tangerang mengaku teledora terkait uang
studi tur ratusan siswa kelas 9 ke Yogyakarta yang dibawa kabur pihak travel. Namun pihak sekolah akan bertanggung jawab untuk pengembalian uang murid yang rugi hingga Rp429 juta itu.
"Kita fokus untuk penanganan di sekolah dulu untuk mengembalikan uang para siswa yang telah dibawa kabur oleh agen travel ini," kata Wakil Kepala Sekolah bagian Humas SMPN 10 Kota Tangerang, Muniroh, Selasa, 20 Juni 2023.
Muniroh menjelaskan pihaknya dengan travel dalam kerja sama studi tur itu memang berdasarkan sistem kepercayaan serta membuat kesepakatan tanpa ada hitam di atas putih. Pasalnya kata Muniroh pihaknya menggunakan jasa travel itu telah berulang kali yang menunjuk salah satu agennya bernama Arifudin.
"Bekerjasama dengan agen travel bernama Arifudin berulang kali, jadi kita percayakan kembali ke dia untuk mengerjakan studi tur kelas 9 di sekolah kami. Tapi ternyata Arifudin itu sudah di pecat dari travel itu. Kita akui itu keteledoran kami," jelasnya.
Muniroh menjelaskan untuk proses hukum pihaknya telah mencoba melaporkan kasus tersebut ke Polsek Cipondoh. Namun kepolisian meminta harus melapor ke Polres Metro Tangerang Kota lantaran nominal kasus tersebut besar.
"Kita juga sudah melaporkan ke polres, cuma karena banyak persyaratan dalam laporan tersebut akhirnya kita fokus untuk penanganan di sekolah dulu untuk mengembalikan uang para siswa," ungkapnya.
Sebelumnya ratusan pelajar SMPN 10 Kota Tangerang batal menjalani studi tur ke Yogyakarta. Pasalnya uang studi tur yang telah disetorkan 328 pelajar itu dibawa kabur pihak travel.
"Studi tur tersebut diperuntukan untuk Kelas 9 dengan jumlah 328 anak menuju Yogyakarta, yang berencana berangkat pada Jumat, 16 Juni hingga Senin, 19 Juni 2023," ungkap Kepala SMPN 10 Kota Tangerang, Iis Permasih, Rabu, 14 Juni 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
