ubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X saat meninjau Taman Budaya Gunungkidul yang rusak akibat gempa. Medcom.id/Ahmad Mustaqim
ubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X saat meninjau Taman Budaya Gunungkidul yang rusak akibat gempa. Medcom.id/Ahmad Mustaqim

Rusak Akibat Gempa, Taman Budaya Gunungkidul Ditutup Sementara

Ahmad Mustaqim • 01 Juli 2023 22:09
Yogyakarta: Taman Budaya Gunungkidul (TBG) mengalami kerusakan di berbagai titik usai gempa Bantul pada Jumat malam, 30 Juni 2023. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta agar tempat tersebut dicek ulang. 
 
"Sementara waktu jangan (digunakan) dulu, biat dicek," kata Sultan di Gunungkidul, Sabtu, 1 Juli 2023. 
 
Sultan meninjau salah satu fasilitas publik di Gunungkidul tersebut. Ia melihat ada berbagai titik kerusakan yang tampak mencolok dan berisiko bila digunakan. 

Beberapa kerusakan itu di antaranya beberapa titik plafon di Gedung Auditorium (TBG) ambrol, instalasi jaringan listrik rusak, tembok di lantai 3 dan 4 retak, penangkal petir jatuh, hingga kaca retak. 
 
Selain itu, instalasi alarm kebakaran jebol, jalur Chiller dan AHU jebol, pagar di samping amphiteater miring dan terdapat rekahan di bawah; hingga genting di beberapa titik jatuh serta bergeser. 
 
Baca: Situasi Bantul Kondusif Usai Diguncang Gempa

Sultan menilai bangunan publik itu perlu pengecekan menyeluruh. Pengecekan harus dilakukan sebelum melakukan perbaikan di beberapa titik yang rusak. 
 
"Dicek, apakah sekadar jebol atau memang konstruksinya tidak ada yang berubah, kan tidak tahu. Listriknya kalau dihidupkan nanti korsleting (atau) tidak," kata dia. 
 
Sultan mengatakan persoalan anggaran tak jadi kendala. Pihaknya meminta pemerintah bertindak atau berkomunikasi dengan Pemerintah DIY bila alami keterbatasan dana. 
 
Dampak gempa Bantul saat ini memang merusak lebih dari 200 rumah. Namun, kerusakan dominan kategori sedang dan ringan. Menurut dia, pemerintah tak perlu mengeluarkan kebijakan status tanggap darurat. Pasalnya, dampak gempa di lapangan tidak cukup menjadi dasar kebijakan itu. 
 
"Semua punya (anggaran). Nanti kalau kurang tinggal provinsi nomboki," ucap Sultan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan