Trenggalek: Tiga hari pascabencana banjir yang terjadi di 5 kecamatan di Kabupaten trenggalek, Jawa Timur, mulai berdampak terhadap kesehatan masyarakat.
Di salah satu lokasi pengungsian di Kantor Basarnas Trenggalek, beberapa pengungsi mengeluh demam hingga pusing. Kondisi ini dialami oleh pengungsi balita hingga dewasa.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengakui kondisi kesehatan masyarakat mulai menurun akibat dampak banjir Selasa lalu. Namun dinilai wajar karena masyarakat sempat berjibaku dengan air banjir yang kondisinya kotor.
"Setiap hari kesehatan para pengungsi kita kontrol. Mulai menurun ada yang pusing, demam batuk dan lainnya," ujarnya, Rabu malam, 19 Oktober 2022.
Untuk menangani kesehatan masyarakat korban banjir ini, pemerintah daerah menerjunkan sejumlah tim medis dari Dinas Kesehatan dan Puskemas yang akan berkeliling ke kawasan tedampak banjir.
"Kami juga khawatir terhadap ancaman sejumlah penyakit lain seperti diare hingga gatal karena kondisi pasokan air sumur dipermukiman masih tercemar oleh sisa air banjir, " ujarnya.
Sementara saat ini, pengungsi berangsur-angsur meninggalkan pengungsian dan mereka pulang kerumah untuk membersihkan sisa-sisa banjir yang telah surut.
Trenggalek: Tiga hari
pascabencana banjir yang terjadi di 5 kecamatan di Kabupaten trenggalek, Jawa Timur, mulai berdampak terhadap kesehatan masyarakat.
Di salah satu lokasi pengungsian di Kantor
Basarnas Trenggalek, beberapa pengungsi mengeluh demam hingga pusing. Kondisi ini dialami oleh pengungsi balita hingga dewasa.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengakui
kondisi kesehatan masyarakat mulai menurun akibat dampak banjir Selasa lalu. Namun dinilai wajar karena masyarakat sempat berjibaku dengan air banjir yang kondisinya kotor.
"Setiap hari kesehatan para pengungsi kita kontrol. Mulai menurun ada yang pusing, demam batuk dan lainnya," ujarnya, Rabu malam, 19 Oktober 2022.
Untuk menangani kesehatan masyarakat korban banjir ini, pemerintah daerah menerjunkan sejumlah tim medis dari Dinas Kesehatan dan Puskemas yang akan berkeliling ke kawasan tedampak banjir.
"Kami juga khawatir terhadap ancaman sejumlah penyakit lain seperti diare hingga gatal karena kondisi pasokan air sumur dipermukiman masih tercemar oleh sisa air banjir, " ujarnya.
Sementara saat ini, pengungsi berangsur-angsur meninggalkan pengungsian dan mereka pulang kerumah untuk membersihkan sisa-sisa banjir yang telah surut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)