Bupati Garut Rudy Gunawan mendampingi Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana meninjau lokasi banjir bandang di Kabupaten Garut, Senin (18/7). (MI/Kristiadi)
Bupati Garut Rudy Gunawan mendampingi Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana meninjau lokasi banjir bandang di Kabupaten Garut, Senin (18/7). (MI/Kristiadi)

Kerusakan Lingkungan Penyebab Banjir di Garut Akan Diselidiki

Media Indonesia.com • 19 Juli 2022 10:00
Garut: Kepolisian Daerah Jawa Barat akan meneliti kerusakan lingkungan yang diduga menjadi salah satu penyebab banjir bandang di sejumlah daerah di Kabupaten Garut.
 
"Nanti akan kita teliti. Karena setiap tahun bila curah hujan begitu tinggi, tempat ini atau tempat yang tadi kita kunjungi, terkadang banjir," kata Kapolda Jabar Irjen Suntana saat meninjau daerah terdampak banjir di Kampung Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Senin, 18 Juli 2022.
 
Ia menuturkan alasan penelitian kerusakan lingkungan dilakukan agar ke depan bencana banjir tidak terjadi lagi di Garut.

Menurut dia, pengkajian kerusakan lingkungan mendapatkan dukungan dari Bupati Garut dan instansi lain demi perbaikan bersama di kemudian hari.   
 
"Bupati telah merencanakan berbagai kegiatan, berbagai agenda, yang nanti kepolisian dan instansi terkait, termasuk TNI akan mendukung sepenuhnya," ungkap dia. 
 
Baca juga:  Plh Gubernur Jabar Sebut Pembabatan Hutan Sebabkan Banjir di Garut

Bupati Garut Rudy Gunawan yang mendampingi Kapolda Jabar saat meninjau daerah terdampak banjir mengatakan pemerintah daerah saat ini masih mendata besaran kerugian akibat banjir tersebut. 
 
Selanjutnya, pemerintah daerah juga akan memperhatikan masalah kerusakan lingkungan, seperti permasalahan yang terjadi di hulu sungai.
 
"Karena yang di atas (hulu sungai), di mana lingkungan ini, kami tidak punya hutan, yang punya hutan itu Perhutani, tapi kami tidak akan saling menyalahkan," ujarnya.
 
Bupati berharap semua pihak termasuk masyarakat untuk saling menjaga lingkungan agar tidak terjadi bencana alam, seperti saat ini terjadi banjir. 
 
"Mari sama-sama melakukan asesmen agar mitigasi bencana komprehensif, bukan hanya perilaku manusia, melainkan juga dari lingkungan," imbuh dia.
 
Sebelumnya, hujan deras mengguyur wilayah Garut pada Jumat, 15 Juli 2022, menyebabkan banjir dan aliran Sungai Cimanuk meluap sehingga merendam banyak rumah tersebar di 14 kecamatan. 
 
Banjir bandang itu tidak menyebabkan korban jiwa, namun berdampak kerugian materi dan kondisi lingkungan permukiman penduduk kotor karena banyak yang terendam lumpur. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan