NTT: Pemerintah Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, telah menetapkan status siaga satu dalam mengantisipasi meluasnya penularan penyakit virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika setelah ditemukan adanya satu kasus ASF di daerah itu.
"Pada tahun 2019 lalu Kabupaten Kupang juga pernah dilanda wabah ASF yang menyebabkan puluhan ribu ternak babi mati, sehingga mengantisipasi meluasnya penularan penyakit ASF maka sudah ditetapkan status siaga satu di Kabupaten Kupang," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kupang melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran Yosep A Paulus di Kupang, Kamis, 19 Januari 2023.
Dia mengatakan hal itu terkait adanya penyakit virus ASF atau demam Babi Afrika pada salah satu sample babi di Kabupaten Kupang. Sesuai hasil pemeriksaan laboratorium dari UPTD Vetiriner Kupang, terdapat satu ekor babi dari Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur yang dinyatakan positif terserang virus ASF.
Dia menjelaskan Dinas Peternakan Kabupaten Kupang mulai gencar melakukan antisipasi terjadinya penularan penyakitan ASF pada babi dengan melakukan imbauan dan sosialisasi kepada para peternak tentang menjaga kebersihan kandang babi agar tidak mudah terpapar virus ASF.
"Kami berharap para peternak babi di Kabupaten Kupang untuk memperhatikan kondisi kebersihan kandang Babi serta memberikan makanan bernutrisi yang untuk pakan Babi," kata Yosep A Paulus.
Ia mengatakan belum ada obat yang bisa mengobati virus ASF atau demam babi Afrika. Dengan begitu yang harus dilakukan warga adalah memperhatikan kebersihan kandang guna mengantisipasi agar penularan virus ASF tidak meluas.
"Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihan kandang dan hindari orang keluar masuk kandang sehingga tidak mudah menularkan penyakit kepada ternak Babi yang dalam kondisi sehat," kata Yosep A Paulus.
Dia berharap apabila ditemukan ada babi yang sakit agar segera dilaporkan ke petugas yang ada di Puskeswan untuk dilakukan identifikasi dan penanganan guna meminimalisasi penularan virus ASF ke ternak babi di daerah itu.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kupang juga memperketat pengawasan pada pintu-pintu masuk daerah itu guna mencegah masuknya babi yang terpapar virus ASF.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
NTT: Pemerintah Kabupaten Kupang, Provinsi
Nusa Tenggara Timur, telah menetapkan status siaga satu dalam mengantisipasi meluasnya penularan penyakit virus African Swine Fever (ASF) atau
demam babi Afrika setelah ditemukan adanya satu kasus ASF di daerah itu.
"Pada tahun 2019 lalu Kabupaten Kupang juga pernah dilanda wabah ASF yang menyebabkan puluhan ribu ternak babi mati, sehingga mengantisipasi meluasnya penularan penyakit ASF maka sudah ditetapkan status siaga satu di Kabupaten Kupang," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kupang melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran Yosep A Paulus di Kupang, Kamis, 19 Januari 2023.
Dia mengatakan hal itu terkait adanya penyakit virus ASF atau demam Babi Afrika pada salah satu sample babi di Kabupaten Kupang. Sesuai hasil pemeriksaan laboratorium dari UPTD Vetiriner Kupang, terdapat satu ekor babi dari Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur yang dinyatakan positif terserang virus ASF.
Dia menjelaskan Dinas Peternakan Kabupaten Kupang mulai gencar melakukan antisipasi terjadinya penularan penyakitan ASF pada babi dengan melakukan imbauan dan sosialisasi kepada para peternak tentang menjaga kebersihan kandang babi agar tidak mudah terpapar virus ASF.
"Kami berharap para peternak babi di Kabupaten Kupang untuk memperhatikan kondisi kebersihan kandang Babi serta memberikan makanan bernutrisi yang untuk pakan Babi," kata Yosep A Paulus.
Ia mengatakan belum ada obat yang bisa mengobati virus ASF atau demam babi Afrika. Dengan begitu yang harus dilakukan warga adalah memperhatikan kebersihan kandang guna mengantisipasi agar penularan virus ASF tidak meluas.
"Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihan kandang dan hindari orang keluar masuk kandang sehingga tidak mudah menularkan penyakit kepada ternak Babi yang dalam kondisi sehat," kata Yosep A Paulus.
Dia berharap apabila ditemukan ada babi yang sakit agar segera dilaporkan ke petugas yang ada di Puskeswan untuk dilakukan identifikasi dan penanganan guna meminimalisasi penularan virus ASF ke ternak babi di daerah itu.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kupang juga memperketat pengawasan pada pintu-pintu masuk daerah itu guna mencegah masuknya babi yang terpapar virus ASF.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)