Siak: Dinas Sosial Kabupaten Siak, Riau, memublikasikan sketsa wajah Sultan ke-2 Kerajaan Siak, Tengku Buang Asmara bergelar Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzzafarsyah yang akan diusulkan sebagai pahlawan nasional.
Kepala Dinsos Siak Wan Idris menyampaikan bahwa sketsa wajah tersebut dibuat oleh seniman, budayawan, dan sejarawan Riau OK Nizami Jamil.
Hal ini sudah menempuh persetujuan dari zuriat atau keturunan dari Tengku Buang Asmara di Trengganu dan Johor, Malaysia, serta dari Jakarta dan Kalimantan Barat.
"Zuriat sudah setuju dengan wajah yang dilukis dan juga sudah ada kesepakatan ketika workshop (lokakarya) penyelarasan naskah sejarah perjuangan Tengku Buang Asmara pada Agustus 2022 lalu," katanya, Kamis, 8 Desember 2022.
Ia mengatakan Nizami Jamil yang juga lulusan seni rupa itu telah banyak membuat sketsa tokoh sejarah Riau. Untuk sketsa Tengku Buang Asmara berdasarkan ciri-ciri yang digambarkan pada naskah-naskah sejarah.
Hal tersebut dilakukan sebagai suatu syarat pengajuan pahlawan nasional berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Nomor 15 Tahun 2012.
Setelah memublikasikan sketsa wajah, Dinsos Siak akan menggelar seminar nasional tentang Tengku Buang Asmara sebagai syarat lainnya pengajuan pahlawan nasional pada seminar 13 Desember mendatang.
Ada enam narasumber seminar, salah satunya dari Malaysia Prof Dr Ahmad Jaelani Phd. Narasumber lainnyaDirektur Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Sosial Republik Indonesia Drs Arif Nahari, Prof Dr Phil Gusti Asnan, Guru Besar Universitas Andalas Padang Prof Dr Susanto Zuhdi, Guru Besar Universitas Indonesia, Prof Dr H Taufik Abdullah MA, dan Ketua Komisi VIII DPR RI Dr Ashabul Kahfi.
Tengku Buang Asmara, Sultan II Kerajaan Siak lahir pada 1723 dan memerintah pada 1746-1760. Perjuangannya melawan Belanda terjadi pada saat Perang Guntung tahun 1759 yang menewaskan puluhan tentara Belanda.
"Provinsi diberi kesempatan tiga kali untuk mengusulkan, syarat lainnya dukungan dari kabupaten/kota lain di Riau, kita sudah surati. Lalu lengkapi dokumen dan pada Januari 2023 diserahkan usulan ke Tim Pemberi Gelar Pahlawan Riau, lalu rekomendasi Gubernur Riau ke Kementerian Sosial, Maret sudah sampai ke Kemensos," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Siak: Dinas Sosial Kabupaten Siak, Riau, memublikasikan sketsa wajah Sultan ke-2 Kerajaan Siak, Tengku Buang Asmara bergelar
Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzzafarsyah yang akan diusulkan sebagai pahlawan nasional.
Kepala Dinsos Siak Wan Idris menyampaikan bahwa sketsa wajah tersebut dibuat oleh seniman, budayawan, dan sejarawan Riau OK Nizami Jamil.
Hal ini sudah menempuh persetujuan dari zuriat atau keturunan dari Tengku Buang Asmara di Trengganu dan Johor, Malaysia, serta dari Jakarta dan Kalimantan Barat.
"Zuriat sudah setuju dengan wajah yang dilukis dan juga sudah ada kesepakatan ketika workshop (lokakarya) penyelarasan
naskah sejarah perjuangan Tengku Buang Asmara pada Agustus 2022 lalu," katanya, Kamis, 8 Desember 2022.
Ia mengatakan Nizami Jamil yang juga lulusan seni rupa itu telah banyak membuat sketsa tokoh sejarah Riau. Untuk sketsa Tengku Buang Asmara berdasarkan ciri-ciri yang digambarkan pada naskah-naskah sejarah.
Hal tersebut dilakukan sebagai suatu syarat pengajuan pahlawan nasional berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Nomor 15 Tahun 2012.
Setelah memublikasikan sketsa wajah, Dinsos Siak akan menggelar seminar nasional tentang Tengku Buang Asmara sebagai syarat lainnya pengajuan pahlawan nasional pada seminar 13 Desember mendatang.
Ada enam narasumber seminar, salah satunya dari Malaysia Prof Dr Ahmad Jaelani Phd. Narasumber lainnyaDirektur Pemberdayaan Masyarakat
Kementerian Sosial Republik Indonesia Drs Arif Nahari, Prof Dr Phil Gusti Asnan, Guru Besar Universitas Andalas Padang Prof Dr Susanto Zuhdi, Guru Besar Universitas Indonesia, Prof Dr H Taufik Abdullah MA, dan Ketua Komisi VIII DPR RI Dr Ashabul Kahfi.
Tengku Buang Asmara, Sultan II Kerajaan Siak lahir pada 1723 dan memerintah pada 1746-1760. Perjuangannya melawan Belanda terjadi pada saat Perang Guntung tahun 1759 yang menewaskan puluhan tentara Belanda.
"Provinsi diberi kesempatan tiga kali untuk mengusulkan, syarat lainnya dukungan dari kabupaten/kota lain di Riau, kita sudah surati. Lalu lengkapi dokumen dan pada Januari 2023 diserahkan usulan ke Tim Pemberi Gelar Pahlawan Riau, lalu rekomendasi Gubernur Riau ke Kementerian Sosial, Maret sudah sampai ke Kemensos," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)