"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 83 kali ke arah barat daya," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan tertulis, Sabtu, 2 Juli 2022.
Agus menjelaskan erupsi berupa guguran lava itu dominan mengarah ke Sungai Bebeng. Jarak luncur material guguran itu maksimal 1.800 meter. Sementara, tidak terjadi luncuran material di sektor tenggara pada gunung dengan ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dalam periode itu pula, peristiwa kegempaan masih tinggi. Rincian aktivitas kegempaan yang terekam dalam sepakan, yakni 13 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 23 kali gempa Fase Banyak (MP), 699 kali gempa Guguran (RF), 11 kali gempa Hembusan (DG), 8 kali gempa Tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," ujar Agus.
Baca: Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar Delapan Kali Sejauh 1,8 KM
Agus mengatakan tidak teramati terjadinya perubahan kubah lava, baik di barat daya maupun tengah. Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.551.000 meter kubik, dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.
Agus menambahkan berdasarkan hasil pemantauan itu menunjukkan potensi bahaya guguran lava dan awan panas masih menjadi ancaman. Ancaman luncuran material guguran pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga," ujarnya.