Tangerang: Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, terus meningkat. Selama periode Januari hingga Juni 2022, tercatat ada 611 kasus.
Terjadi peningkatan signifikan bila dibandingkan tahun sebelumnya yang menyentuh angka 671 selama periode Januari sampai Desember 2021.
"Tercatat dari periode Januari sampai Juni 2022 ini sudah ada 611 kasus, sedangkan pada tahun 2021 dari bulan Januari sampai Desember hanya ada 671. Artinya dalam waktu setengah tahun ini ada kenaikan dua lipat dibanding tahun sebelumnya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Tangerang, Sumihar Sihaloho, di Tangerang, Selasa, 21 Juni 2022.
Sumihar meminta masyarakat mewaspadai penyebaran DBD saat memasuki musim hujan. Bila merasakan gejala DBD diharap melapor.
"Dengan situasi musim hujan ini, warga diimbau waspada adanya DBD. Dan kalau ada sarang nyamuk atau mencurigai terkena gejala-gejala penyakit itu bisa langsung lapor ke kita," ujar dia.
Baca: Kasus DBD Meningkat, Kemenkes Galakkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J)
Ia menjelaskan saat musim hujan banyak genangan yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk Aedes Aegypti. Oleh sebab itu, masyarakat diminta menerapkan pola 3M, yaitu dengan menguras, menutup tempat penampungan air, serta mengubur sampah atau barang bekas.
"Jadi perilaku 3M ini sangat penting dilakukan sebagai pencegahan terkena DBD," ujarnya.
Ia mengatakan kasus DBD akan menjangkit ke segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia (lansia). Sehingga diharapkan semua pihak mewaspadai wabah tersebut.
"Usia paling banyak terkena kasus DBD dari usia 15 sampai 44 tahun," ujarnya.
Tangerang: Kasus demam berdarah dengue (
DBD) di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, terus meningkat. Selama periode Januari hingga Juni 2022, tercatat ada 611 kasus.
Terjadi peningkatan signifikan bila dibandingkan tahun sebelumnya yang menyentuh angka 671 selama periode Januari sampai Desember 2021.
"Tercatat dari periode Januari sampai Juni 2022 ini sudah ada 611 kasus, sedangkan pada tahun 2021 dari bulan Januari sampai Desember hanya ada 671. Artinya dalam waktu setengah tahun ini ada kenaikan dua lipat dibanding tahun sebelumnya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Tangerang, Sumihar Sihaloho, di Tangerang, Selasa, 21 Juni 2022.
Sumihar meminta masyarakat mewaspadai penyebaran DBD saat memasuki
musim hujan. Bila merasakan gejala DBD diharap melapor.
"Dengan situasi musim hujan ini, warga diimbau waspada adanya DBD. Dan kalau ada sarang nyamuk atau mencurigai terkena gejala-gejala penyakit itu bisa langsung lapor ke kita," ujar dia.
Baca:
Kasus DBD Meningkat, Kemenkes Galakkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J)
Ia menjelaskan saat musim hujan banyak genangan yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk Aedes Aegypti. Oleh sebab itu, masyarakat diminta menerapkan pola 3M, yaitu dengan menguras, menutup tempat penampungan air, serta mengubur sampah atau barang bekas.
"Jadi perilaku 3M ini sangat penting dilakukan sebagai pencegahan terkena DBD," ujarnya.
Ia mengatakan kasus DBD akan menjangkit ke segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia (lansia). Sehingga diharapkan semua pihak mewaspadai wabah tersebut.
"Usia paling banyak terkena kasus DBD dari usia 15 sampai 44 tahun," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)