Pangkalpinang: Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2022, harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Bangka Belitung (Babel) meroket hingga Rp160 ribu per kilogram (kg). Cuaca ekstrem disebut sebagai penyebab petani cabai gagal panen.
Di pasar pembangunan Pangkalpinang, harga cabai rawit di tingkat pedagang di jual dengan harga Rp160 ribu per kg atau naik sekitar Rp100 ribu per kg.
Salah satu pedagang, Roy, mengaku kenaikan harga cabai sudah berlangsung hampir seminggu.
"Naiknya bertahap mulai dari Rp60 ribu per kg, Rp70 ribu, Rp90 ribu hingga saat ini menyentuh Rp160 ribu per kg," kata Roy, Minggu, 19 Desember 2021.
Baca juga: Dibawa Kabur Penabrak, Korban Kecelakaan di Garut Ditemukan Tewas di Cilacap dan Banyumas
Menurut Roy, kenaikan cabai rawit ini, berdasarkan informasi dari distributor karena stok yang ada berkurang. Pasokan terhenti karena faktor cuaca.
"Cuaca ekstem, pasokan berkurang, kan petani banyak yang gagal panen," ujar Roy menyebutkan pengakuan dari distributor cabai.
Roy memprediksi kenaikan cabai masih akan berlangsung sebab stok di distributor terbatas.
"Untuk toko saya hanya kebagian 3 kg, stok di distributornya sudah hampir kosong, kemungkinan harga masih bisa naik," terangnya. (Rendy Ferdiansyah)
Pangkalpinang: Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2022,
harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Bangka Belitung (Babel) meroket hingga Rp160 ribu per kilogram (kg). Cuaca ekstrem disebut sebagai penyebab petani cabai gagal panen.
Di pasar pembangunan Pangkalpinang, harga cabai rawit di tingkat pedagang di jual dengan harga Rp160 ribu per kg atau naik sekitar Rp100 ribu per kg.
Salah satu pedagang, Roy, mengaku kenaikan harga cabai sudah berlangsung hampir seminggu.
"Naiknya bertahap mulai dari Rp60 ribu per kg, Rp70 ribu, Rp90 ribu hingga saat ini menyentuh Rp160 ribu per kg," kata Roy, Minggu, 19 Desember 2021.
Baca juga:
Dibawa Kabur Penabrak, Korban Kecelakaan di Garut Ditemukan Tewas di Cilacap dan Banyumas
Menurut Roy, kenaikan cabai rawit ini, berdasarkan informasi dari distributor karena stok yang ada berkurang. Pasokan terhenti karena faktor cuaca.
"Cuaca ekstem, pasokan berkurang, kan petani banyak yang gagal panen," ujar Roy menyebutkan pengakuan dari distributor cabai.
Roy memprediksi kenaikan cabai masih akan berlangsung sebab stok di distributor terbatas.
"Untuk toko saya hanya kebagian 3 kg, stok di distributornya sudah hampir kosong, kemungkinan harga masih bisa naik," terangnya. (Rendy Ferdiansyah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)