"Kami sebagai pemilik Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mojokerto melakukan proses yang dibutuhkan oleh seluruh korban baik yang meninggal maupun yang sekarang dalam perawatan," katanya, di Mojokerto.
Kecelakaan maut di KM 712+400 Tol Surabaya-Mojokerto mengakibatkan sebanyak 14 orang meninggal dunia dan belasan korban luka-luka.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia mengatakan, Pemkot Mojokerto melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya karena seluruh korban kecelakaan tersebut adalah warga Kota Surabaya.
"Sehingga bisa dilakukan upaya cepat terkait pemulangan jenazah ke rumah duka masing-masing," kata Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.
Baca juga: Kapolda Jatim Sebut Sopir Bus Maut Tol Sumo Lalai
Ia melanjutkan Pemerintah Kota Mojokerto telah menyiapkan sejumlah armada ambulans untuk membantu apabila ada kekurangan menyusul Pemerintah Kota Surabaya telah mengirimkan lima unit ambulans untuk pemulangan jenazah korban kecelakaan.
"Dari Pemkot Surabaya sudah mengirimkan lima unit ambulans untuk pemulangan jenazah dan kami pun dari RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo juga menyediakan. Seluruh armada kami juga siap digunakan, jadi bersama-sama membantu agar proses pemulangan jenazah tidak terlalu lama," ungkapnya.
Disinggung terkait urusan administrasi, Ning Ita akan mengutamakan penanganan korban terlebih dahulu baru melakukan koordinasi terkait administrasi.
"Saya kira bisa dikoordinasikan karena ini masuk dalam kejadian kecelakaan. Saya pastikan di sini kami menangani korban dulu urusan administrasi dan biaya kita koordinasikan kemudian," terang dia.
Kecelakaan Bus Ardiansyah bernomor polisi S-7322-UW di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya - Mojokerto, Jawa Timur pada Senin pagi pukul 06.15 WIB menelan korban jiwa sebanyak 14 orang meninggal dan belasan orang luka.