Makassar: Seorang pelajar di Kota Makassar, FR menjadi korban penganiayaan. Anak perempuan tersebut diduga disiram dengan air keras oleh temannya sendiri.
Kepala DP3A Makassar, Achi Soleman, mengatakan peristiwa penyiraman air keras tersebut terjadi sekitar November atau Desember 2021 lalu. Akibat penyiraman tersebut korban yang baru duduk dibangku SMP itu mengalami luka bakar.
"Anak ini mengalami luka seperti disiram air keras hampir di seluruh tubuhnya mulai dari wajah, badan, tangan, dan kaki," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 8 Januari 2022.
Achi mengatakan, pihak keluarga baru melaporkan hal tersebut lantaran tidak mampu lagi membiayai pengobatan anak mereka yang masih berumur 12 tahun tersebut. Dengan harapan ada pertolongan dalam pengobatan tersebut.
Baca: Waspada! Harimau Sumatra Masuk Permukiman Warga Maua Hilia, Sumbar
"Hasil asesmen kami, kemungkinan adalah korban human traffiking karena RN ini digagalkan saat akan dikirim ke (Kabupaten) Sidrap," jelasnya.
Dugaan tersebut muncul lantaran korban ditemukan oleh keluarganya di salah satu tempat penampungan di Jalan Angkasa, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ia ditemukan dalam keadaan terluka.
"Anak ini saja mengalami begitu (luka). Untuk pendalaman akan dilakukan oleh pihak kepolisian," ujarnya.
Saat ini korban masih berada di DP3A untuk memulihkan trauma yang dialami. Pihak DP3A juga hingga saat ini masih belum bisa meminta keterangan kepada korban. Pihaknya juga akan melaporkan atau berkordinasi dengan pihak kepolisian terkait kasus tersebut.
Makassar: Seorang pelajar di Kota Makassar, FR menjadi korban penganiayaan. Anak perempuan tersebut diduga disiram dengan air keras oleh temannya sendiri.
Kepala DP3A Makassar, Achi Soleman, mengatakan peristiwa penyiraman air keras tersebut terjadi sekitar November atau Desember 2021 lalu. Akibat penyiraman tersebut korban yang baru duduk dibangku SMP itu mengalami luka bakar.
"Anak ini mengalami luka seperti disiram air keras hampir di seluruh tubuhnya mulai dari wajah, badan, tangan, dan kaki," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 8 Januari 2022.
Achi mengatakan, pihak keluarga baru melaporkan hal tersebut lantaran tidak mampu lagi membiayai pengobatan anak mereka yang masih berumur 12 tahun tersebut. Dengan harapan ada pertolongan dalam pengobatan tersebut.
Baca: Waspada! Harimau Sumatra Masuk Permukiman Warga Maua Hilia, Sumbar
"Hasil asesmen kami, kemungkinan adalah korban human traffiking karena RN ini digagalkan saat akan dikirim ke (Kabupaten) Sidrap," jelasnya.
Dugaan tersebut muncul lantaran korban ditemukan oleh keluarganya di salah satu tempat penampungan di Jalan Angkasa, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ia ditemukan dalam keadaan terluka.
"Anak ini saja mengalami begitu (luka). Untuk pendalaman akan dilakukan oleh pihak kepolisian," ujarnya.
Saat ini korban masih berada di DP3A untuk memulihkan trauma yang dialami. Pihak DP3A juga hingga saat ini masih belum bisa meminta keterangan kepada korban. Pihaknya juga akan melaporkan atau berkordinasi dengan pihak kepolisian terkait kasus tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)