Ilustrasi. (Foto: Media Indonesia)
Ilustrasi. (Foto: Media Indonesia)

Minyak Goreng Mahal, Perajin Keripik Tempe Sulit Bertahan

Media Indonesia.com • 21 Maret 2022 09:40
Malang: Perajin tempe di Sanan, Kota Malang, Jawa Timur, terpaksa menutup usaha karena harga minyak goreng yang mahal.
 
"Perajin keripik tempe banyak yang berhenti produksi," tegas Sentot, perajin keripik tempe Sanan, Kota Malang, Senin, 21 Maret 2022.
 
Sentot menjelaskan dalam beberapa hari belakangan sempat berhenti produksi. Lalu, ia mengurangi produksi keripik semula 100 kg per hari menjadi 40 kg per hari setelah ada pesanan.

Itu pun harga keripik naik semula Rp8.500 per kg menjadi Rp9.000 per kg. Di sisi lain, sejumlah konsumen menolak harga keripik dinaikkan.
 
"Produksi sekarang hanya untuk melayani pesanan pelanggan," katanya.
 
Baca juga: Pedagang di Aceh Barat Kesulitan Dapatkan Minyak Goreng Bersubsidi
 
Saat ini, lanjutnya, minyak goreng kemasan memang ada di pasaran. Tapi, harganya mahal mencapai Rp22.000-Rp25.000 per liter. Bahkan, minyak goreng kemasan jeriken isi 15 liter melonjak semula Rp193.000 menjadi Rp380.000.
 
Dampaknya, kebanyakan perajin tempe tidak mampu bertahan dengan posisi harga itu. Perajin sudah melakukan berbagai cara guna menekan biaya produksi sampai mentok akhirnya mereka menyerah sehingga memilih berhenti produksi.
 
"Katanya minyak goreng curah subsidi dihargai Rp14.000 per liter itu kenyataannya barang tidak ada di pasar," ungkapnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan