Tangerang: Orang tua korban penganiayaan, Nuryanah, mengetahui anaknya menjadi korban perundungan usai melihat status Whatsapp sang anak. Anaknya yang berinisial MZA disundut rokok dan dipukul obeng oleh teman sebayanya.
"Saya lihat dari status, anak saya dianiaya. Terus berikutnya kata-kata jorok, saya yakin itu bukan anak saya yang menulis," kata Nuryanah ditemui di rumahnya RT03/03, Kelurahan Serpong, Kecamatan Serpong, Rabu, 18 Mei 2022.
Penganiayaan itu terjadi pada Minggu malam, 15 Mei 2022. Kejadian itu bermula saat teman MZA menjemputnya untuk main gim bersama.
"Awalnya anak saya disamper temannya jam 21.00 main Mobile Legend. Terus sampai kejadian (penganiayaan) dan pagi harinya," terang Nuryanah.
Ketika ditanya, MZA enggan menceritakan peristiwa pahit itu. MZA seolah menutupi peristiwa penganiayaan itu.
Baca: Video Bocah Ditusuk Obeng Teman Sebaya di Tangsel Didalami
"Awalnya dia ngomong lidahnya sakit. Saya tanya kenapa, dia jawab engga apa-apa. Dia malah nutupin. Terus saya tahu, pas pagi ketika saya melihat status WhatsApp anak saya kok dia dipukuli. Kemudian saya buka galeri ternyata banyak videonya," kata Nuryanah.
Setelah itu, Nuryanah menemui pengurus RT dan RW setempat untuk memperoleh keadilan atas kekerasan fisik dan psikis yang diterima anaknya.
"Saya mengadu ke saudara saya, saya lapor ke RT,RW, dan melapor juga ke Polisi," ucap dia.
Dari pengakuan MZA kepada Nuryanah, penganiayaan itu dilakukan di salah satu rumah tetangganya di sekitar tempat korban tinggal. Saat penganiayaan berlangsung, handphone korban diambil pelaku untuk merekam korban.
Tangerang: Orang tua korban
penganiayaan, Nuryanah, mengetahui anaknya menjadi korban
perundungan usai melihat status Whatsapp sang anak. Anaknya yang berinisial MZA disundut rokok dan dipukul obeng oleh teman sebayanya.
"Saya lihat dari status, anak saya dianiaya. Terus berikutnya kata-kata jorok, saya yakin itu bukan anak saya yang menulis," kata Nuryanah ditemui di rumahnya RT03/03, Kelurahan Serpong, Kecamatan Serpong, Rabu, 18 Mei 2022.
Penganiayaan itu terjadi pada Minggu malam, 15 Mei 2022. Kejadian itu bermula saat teman MZA menjemputnya untuk main gim bersama.
"Awalnya anak saya disamper temannya jam 21.00 main Mobile Legend. Terus sampai kejadian (penganiayaan) dan pagi harinya," terang Nuryanah.
Ketika ditanya, MZA enggan menceritakan peristiwa pahit itu. MZA seolah menutupi peristiwa penganiayaan itu.
Baca:
Video Bocah Ditusuk Obeng Teman Sebaya di Tangsel Didalami
"Awalnya dia ngomong lidahnya sakit. Saya tanya kenapa, dia jawab engga apa-apa. Dia malah
nutupin. Terus saya tahu, pas pagi ketika saya melihat status WhatsApp anak saya kok dia dipukuli. Kemudian saya buka galeri ternyata banyak videonya," kata Nuryanah.
Setelah itu, Nuryanah menemui pengurus RT dan RW setempat untuk memperoleh keadilan atas kekerasan fisik dan psikis yang diterima anaknya.
"Saya mengadu ke saudara saya, saya lapor ke RT,RW, dan melapor juga ke Polisi," ucap dia.
Dari pengakuan MZA kepada Nuryanah, penganiayaan itu dilakukan di salah satu rumah tetangganya di sekitar tempat korban tinggal. Saat penganiayaan berlangsung,
handphone korban diambil pelaku untuk merekam korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
