Kupang: Operasi pencarian korban banjir bandang di Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang masih dinyatakan hilang diperpanjang. Operasi pencarian diperpanjang mulai Rabu, 14 April - Jumat, 16 April 2021.
"Tim SAR gabungan masih terus melakukan operasi pencarian terhadap para korban yang belum ditemukan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, I Putu Sudayana, melansir Antara, Kamis, 15 April 2021.
Dia mengungkap, pencarian masih dilakukan di lokasi kejadian hingga menyisir aliran banjir. Dia menerangkan, perpanjangan operasi SAR di Adonara dilakukan sesuai dengan masa tanggap darurat yang ditetapkan pemerintah daerah, hingga 16 April 2021.
Dia mengatakan, sudah 72 korban banjir bandang di Adonara ditemukan dalam kondisi meninggal. Dia mengungkap, operasi SAR yang dilakukan fokus mencari dua korban yang masih belum ditemukan.
Baca: Upadate Bencana NTT: 181 Meninggal, 47 Hilang
Sebelumnya, bencana alam badai siklon tropis Seroja menerjang NTT pada Minggu, 4 April 2021. Tak cuma menyebabkan korban jiwa, bencana itu juga merusak infrastruktur di NTT.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, sembilan jembatan pada ruas jalan provinsi mengalami kerusakan. Proses pendataan masih berlangsung.
Jembatan-jembatan yang abruk akibat badai tersebut antara lain Jembatan Termanu di Kabupaten Rote Ndao, Jembatan Fatutuaf di Kabupaten Kupang, Jembatan Maukumu di Kabupaten Malaka, Jembatan Neotnana di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Jembatan Waiburak di Pulau Adonara, Flores Timur.
Selain itu, Jembatan Talimetan dan Jembatan Fatubenao di Kabupaten Belu dan Jembatan Benenain. Semuanya terletak di wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste.
Kupang: Operasi pencarian korban banjir bandang di Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (
NTT), yang masih dinyatakan hilang diperpanjang. Operasi pencarian diperpanjang mulai Rabu, 14 April - Jumat, 16 April 2021.
"Tim SAR gabungan masih terus melakukan operasi pencarian terhadap para korban yang belum ditemukan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, I Putu Sudayana, melansir Antara, Kamis, 15 April 2021.
Dia mengungkap, pencarian masih dilakukan di lokasi kejadian hingga menyisir aliran banjir. Dia menerangkan, perpanjangan operasi SAR di Adonara dilakukan sesuai dengan masa tanggap darurat yang ditetapkan pemerintah daerah, hingga 16 April 2021.
Dia mengatakan, sudah 72 korban banjir bandang di Adonara ditemukan dalam kondisi meninggal. Dia mengungkap, operasi SAR yang dilakukan fokus mencari dua korban yang masih belum ditemukan.
Baca: Upadate Bencana NTT: 181 Meninggal, 47 Hilang
Sebelumnya, bencana alam badai siklon tropis Seroja menerjang NTT pada Minggu, 4 April 2021. Tak cuma menyebabkan korban jiwa, bencana itu juga merusak infrastruktur di NTT.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, sembilan jembatan pada ruas jalan provinsi mengalami kerusakan. Proses pendataan masih berlangsung.
Jembatan-jembatan yang abruk akibat badai tersebut antara lain Jembatan Termanu di Kabupaten Rote Ndao, Jembatan Fatutuaf di Kabupaten Kupang, Jembatan Maukumu di Kabupaten Malaka, Jembatan Neotnana di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Jembatan Waiburak di Pulau Adonara, Flores Timur.
Selain itu, Jembatan Talimetan dan Jembatan Fatubenao di Kabupaten Belu dan Jembatan Benenain. Semuanya terletak di wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)