Surabaya: Tim Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, menangkap satu keluarga yang menjadi spesialis copet. Komplotan ini biasanya beroperasi di keramaian, seperti pasar.
"Kami amankan empat orang pelaku. Dua laki-laki dan dua perempuan. Tiga di antaranya masih satu keluarga," kata Kanit Resmob Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizky Wicaksana, Minggu, 31 Januari 2021.
Arief mengatakan kompolotan ini ditangkap usai beraksi di depan pasar kaget kawasan Tugu Pahlawan. Saat beraksi, para pelaku memiliki peran masing-masing. Ada sebagai pengaman, sopir, pengalih konsentrasi, dan pemetik atau eksekutor.
“Dua wanita ini sebagai eksekutor lapangan dan pengalih konsentrasi, Sedangkan dua lelaki lain berperan sebagai sopir dan pembawa barang bukti hasil kejahatan,” jelasnya.
Baca juga: Kepri Waspadai Virus Nipah dari Malaysia
Lebih lanjut, Arief menjelaskan, keempat pelaku ini juga sudah beraksi beberapa kali, termasuk di Pasar Turi dan Jembatan Merah Plaza. Mereka adalah Rio Didik Agus, warga Darmo Permai Utara Surabaya. Dia bertugas melakukan pengawasan dan sopir.
Kemudian Ary Yuana, 46, bertugas sebagai pengalih konsentrasi korban atau menutupi korban. Dia juga warga Darmo Permai Utara. Selanjutnya Sri wardhani, 40, sebagai pengambil atau eksekutor. Sedangkan Ori Ramadhan Tiko, 27, merupakan pembawa barang bukti ini.
“Tiga pelaku merupakan satu keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak warga Darmo Permai, sedangkan satu lagi tinggal di kawasan Oro-oro Surabaya. Kini masih dalam proses penyelidikan,” terang dia.
Surabaya: Tim Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, menangkap satu keluarga yang menjadi spesialis copet.
Komplotan ini biasanya beroperasi di keramaian, seperti pasar.
"Kami amankan empat orang pelaku. Dua laki-laki dan dua perempuan. Tiga di antaranya masih satu keluarga," kata Kanit Resmob Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizky Wicaksana, Minggu, 31 Januari 2021.
Arief mengatakan kompolotan ini ditangkap usai beraksi di depan pasar kaget kawasan Tugu Pahlawan. Saat beraksi, para pelaku memiliki peran masing-masing. Ada sebagai pengaman, sopir, pengalih konsentrasi, dan pemetik atau eksekutor.
“Dua wanita ini sebagai eksekutor lapangan dan pengalih konsentrasi, Sedangkan dua lelaki lain berperan sebagai sopir dan pembawa barang bukti hasil kejahatan,” jelasnya.
Baca juga:
Kepri Waspadai Virus Nipah dari Malaysia
Lebih lanjut, Arief menjelaskan, keempat pelaku ini juga sudah beraksi beberapa kali, termasuk di Pasar Turi dan Jembatan Merah Plaza. Mereka adalah Rio Didik Agus, warga Darmo Permai Utara Surabaya. Dia bertugas melakukan pengawasan dan sopir.
Kemudian Ary Yuana, 46, bertugas sebagai pengalih konsentrasi korban atau menutupi korban. Dia juga warga Darmo Permai Utara. Selanjutnya Sri wardhani, 40, sebagai pengambil atau eksekutor. Sedangkan Ori Ramadhan Tiko, 27, merupakan pembawa barang bukti ini.
“Tiga pelaku merupakan satu keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak warga Darmo Permai, sedangkan satu lagi tinggal di kawasan Oro-oro Surabaya. Kini masih dalam proses penyelidikan,” terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
