Tangerang: Aktivitas hilir mudik warga dari kota Tangerang Selatan, Banten, ke sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur di masa pengetatan mudik Lebaran tetap semarak. Hal itu tampak dari pergerakan orang di shelter PO Bus Rosalia Indah, di Jalan RE Martadinata, Cimanggis, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, pada Sabtu sore, 24 April 2021.
"Biasa kalau weekend agak ramai. Biasa hanya sekitar 500 sampai 700 orang. Kalau weekend bisa mencapai 900 orang," terang pengemudi PO Rosalia Indah jurusan Klaten-Solo-Jakarta, Pardi, di lokasi.
Pardi menyebutkan, terjadi penurunan jumlah penumpang selama pandemi covid-19. Namun, kebiasaan untuk melakukan perjalanan antar kota antar provinsi (AKAP) ke Jawa Tengah dan Timur dari Tangerang Selatan masih cukup diminati.
Baca: Dilarang Mudik, Pengusaha Rental Mobil Gigit Jari
"Jauh menurun, tapi sekarang ini rata-rata harian 500 sampai 700 penumpang. Kalau weekend bisa sampai 900 penumpang," kata Pardi.
Ubay, 39, warga Rempo, Ciputat, yang ditemui di PO Rosalia Indah, Ciputat, bersama anak dan istrinya, mengaku tidak melakukan perjalanan mudik. Dia mengaku, hendak berangkat ke Klaten untuk berwisata bersama anak dan istri.
"Mudik enggak boleh. Jadi ini berwisata ke Klaten. Sama istri dan anak," ucap dia.
Baca: Pemeriksaan Berlapis Jadi Jurus Cegah Covid-19 Kasus Impor
Ubay mengaku, juga sangat menyayangkan kebijakan larangan mudik Lebaran pada tahun ini. Pasalnya, penerbangan asing untuk ke Indonesia masih oleh pemerintah.
"Saya menyayangkan banget kebijakan pemerintah yang melarang warganya mudik. Tahun kemarin saja sudah enggak boleh, paling enggak kan mereka pada punya keluarga yang ingin bertemu dengan orang tuanya. Ini tahun kedua, dan itu tidak adil karena yang dari luar saja boleh masuk masa kita enggak boleh," ucapnya.
Sementara itu, pantauan di PO Rosalia Indah Ciputat, aktivitas warga pengguna jasa bus untuk tujuan Jawa Tengah dan Timur di shelter tersebut cukup ramai. Baik oleh penumpang perorangan maupun oleh rombongan dalam satu keluarga.
Tangerang: Aktivitas hilir
mudik warga dari kota Tangerang Selatan, Banten, ke sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur di masa pengetatan mudik Lebaran tetap semarak. Hal itu tampak dari pergerakan orang di shelter PO Bus Rosalia Indah, di Jalan RE Martadinata, Cimanggis, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, pada Sabtu sore, 24 April 2021.
"Biasa kalau
weekend agak ramai. Biasa hanya sekitar 500 sampai 700 orang. Kalau
weekend bisa mencapai 900 orang," terang pengemudi PO Rosalia Indah jurusan Klaten-Solo-Jakarta, Pardi, di lokasi.
Pardi menyebutkan, terjadi penurunan jumlah penumpang selama pandemi covid-19. Namun, kebiasaan untuk melakukan perjalanan antar kota antar provinsi (AKAP) ke Jawa Tengah dan Timur dari Tangerang Selatan masih cukup diminati.
Baca: Dilarang Mudik, Pengusaha Rental Mobil Gigit Jari
"Jauh menurun, tapi sekarang ini rata-rata harian 500 sampai 700 penumpang. Kalau weekend bisa sampai 900 penumpang," kata Pardi.
Ubay, 39, warga Rempo, Ciputat, yang ditemui di PO Rosalia Indah, Ciputat, bersama anak dan istrinya, mengaku tidak melakukan perjalanan mudik. Dia mengaku, hendak berangkat ke Klaten untuk berwisata bersama anak dan istri.
"Mudik enggak boleh. Jadi ini berwisata ke Klaten. Sama istri dan anak," ucap dia.
Baca: Pemeriksaan Berlapis Jadi Jurus Cegah Covid-19 Kasus Impor
Ubay mengaku, juga sangat menyayangkan kebijakan larangan mudik Lebaran pada tahun ini. Pasalnya, penerbangan asing untuk ke Indonesia masih oleh pemerintah.
"Saya menyayangkan banget kebijakan pemerintah yang melarang warganya mudik. Tahun kemarin saja sudah enggak boleh, paling enggak kan mereka pada punya keluarga yang ingin bertemu dengan orang tuanya. Ini tahun kedua, dan itu tidak adil karena yang dari luar saja boleh masuk masa kita enggak boleh," ucapnya.
Sementara itu, pantauan di PO Rosalia Indah Ciputat, aktivitas warga pengguna jasa bus untuk tujuan Jawa Tengah dan Timur di shelter tersebut cukup ramai. Baik oleh penumpang perorangan maupun oleh rombongan dalam satu keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
