Ratusan Umat Islam di Aceh Kecam Presiden Prancis

Banda Aceh: Ratusan umat islam di Aceh melakukan aksi bela Nabi Muhammad SAW dan memboikot produk prancis di depan menara Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Banda Aceh, Aceh. Pantauan Medcom.id aksi tersebut dilakukan oleh Aliansi ormas Islam Aceh, yang terdiri dari pimpinan lembaga, Dayah (pesantren), OKP, LSM, ormas, mahasiswa, santri dan seluruh elemen masyarakat serat turut hadir ketua Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh. "Mereka telah melukai hati dua miliar lebih umat Islam di seluruh dunia. Saat ini aksi protes terjadi di hampir seluruh negara Islam," kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar di lokasi, Rabu, 3 November 2020. Baca: Pemprov Aceh Tunda Kerja sama dengan Prancis Aksi digelar lantaran Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Islam sebagai agama yang mengalami krisis di dunia dan tidak melarang majalah Charlie Hebdo menerbitkan kembali kartun Nabi Muhammad SAW. Farid mengutuk keras pernyataan tersebut dengan dalih kebebasan berpendapat. Menurutnya sikap tersebut tidak dapat dibenarkan. Dia meyakini umat Islam di seluruh dunia tidak rela dengan pernyataan Macron. "Dengan mengizinkan majalah menerbitkan kartun Nabi Muhammad SAW. mereka menghina nabi kita," jelasnya. Sebelumnya Pemerintah Aceh juga telah menyampaikan kecaman atas pernyataan dan sikap Macron serta menunda perjanjian kerjasama dengan Institut Francais d’Indonesie. Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah berharap Marcon mencabut pernyataannya dan meminta maaf kepada umat muslim di seluruh dunia.