Malang: Seorang pria asal Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, memiliki nama yang cukup unik. Yakni, Slamet Hari Natal.
Nama itu diberikan oleh kedua orang tua Slamet, Ngatinah dan Syamsuri. Pasalnya, Slamet yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara ini lahir saat Hari Natal pada 25 Desember 1962 silam.
"Saya diberi nama Slamet Hari Natal karena saya lahir saat Natal. Yang menangani kelahiran saya saat itu orang Nasrani, Kristen Jawi Wetan," kata Slamet saat ditemui, Jumat 20 Desember 2019.
Slamet lahir di rumah seorang bidan di Desa Kebonsari, Tumpang, Kabupaten Malang. Bidan desa beragama Kristen Jawi Wetan itu kemudian menyarankan kepada orang tua Slamet untuk memberikan nama Slamet Hari Natal.
"Waktu itu bidannya menyarankan kasih saja nama Slamet Hari Natal dari pada sulit cari nama, supaya gampang diingat juga," imbuhnya.
Meski begitu, Slamet merupakan penganut agama Islam. Bapak tiga anak ini pun tak mempermasalahkan nama yang diberikan orang tuanya, bahkan tidak ada keinginan mengubah nama tersebut.
“Buat saya nama hanya tanda. Baik tidaknya orang bukan dari nama, tapi dari perilaku dan tutur katanya,” ungkapnya.
Slamet saat masa kecilnya kerap disapa Slamet Yesus. Bahkan, pria lulusan SDN Wonomolyo dan SMPN Tumpang ini juga pernah dipanggil dengan sapaan Natal.
“Saya dijuluki Slamet Yesus. Waktu SMP saya dipanggil Natal, bukan Slamet,” terangnya.
Slamet sendiri saat ini bekerja sebagai pengepul sampah dan tinggal di sebuah rumah di Jalan Sangadi, RT 24 RW 8, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dia dikenal sebagai sosok yang ramah, mudah bergaul, dan memiliki jiwa sosial tinggi.
Malang: Seorang pria asal Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, memiliki nama yang cukup unik. Yakni, Slamet Hari Natal.
Nama itu diberikan oleh kedua orang tua Slamet, Ngatinah dan Syamsuri. Pasalnya, Slamet yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara ini lahir saat Hari Natal pada 25 Desember 1962 silam.
"Saya diberi nama Slamet Hari Natal karena saya lahir saat Natal. Yang menangani kelahiran saya saat itu orang Nasrani, Kristen Jawi Wetan," kata Slamet saat ditemui, Jumat 20 Desember 2019.
Slamet lahir di rumah seorang bidan di Desa Kebonsari, Tumpang, Kabupaten Malang. Bidan desa beragama Kristen Jawi Wetan itu kemudian menyarankan kepada orang tua Slamet untuk memberikan nama Slamet Hari Natal.
"Waktu itu bidannya menyarankan kasih saja nama Slamet Hari Natal dari pada sulit cari nama, supaya gampang diingat juga," imbuhnya.
Meski begitu, Slamet merupakan penganut agama Islam. Bapak tiga anak ini pun tak mempermasalahkan nama yang diberikan orang tuanya, bahkan tidak ada keinginan mengubah nama tersebut.
“Buat saya nama hanya tanda. Baik tidaknya orang bukan dari nama, tapi dari perilaku dan tutur katanya,” ungkapnya.
Slamet saat masa kecilnya kerap disapa Slamet Yesus. Bahkan, pria lulusan SDN Wonomolyo dan SMPN Tumpang ini juga pernah dipanggil dengan sapaan Natal.
“Saya dijuluki Slamet Yesus. Waktu SMP saya dipanggil Natal, bukan Slamet,” terangnya.
Slamet sendiri saat ini bekerja sebagai pengepul sampah dan tinggal di sebuah rumah di Jalan Sangadi, RT 24 RW 8, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dia dikenal sebagai sosok yang ramah, mudah bergaul, dan memiliki jiwa sosial tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)