medcom.id, Malinau: Warga menjadi penunjuk jalan tim pencari helikopter Bell-412 yang hilang kontak di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Pencarian helikopter milik TNI Angkatan Darat (AD) itu dilakukan di Desa Sulit, Kecamatan Mentarang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malinau, Elisa, mengatakan pencariana dilakukan melalui jalur darat dan udara. Warga berpartisipasi mencari helikopter beserta korban kecelakaan tersebut.
Ia menegaskan, keterlibatan warga setempat khususnya yang berdomisili di Desa Sulit, Desa Long Berang, dan Nansarang. Lokasi yang diprediksi berdasarkan laporan warga yang melihat helikopter berputar-putar sebelum meledak.
"Lokasinya sulit dilintasi karena hutan belantara yang terdiri dari dari pegunungan terjal dan curam," kata Elisa, Minggu (27/11/2016).
Namun, lanjut Elisa, tim pencari belum berhasil menembus hutan belantara. Warga jarang memasuki hutan sebab cuaca di lokasi itu buruk. Selain itu, tim juga menyusuri jalur sungai.
Pada Kamis 24 November, helikopter jenis Bell 412 EP milik TNI Angkatan Darat terbang dari Bandara Juwata Kota Tarakan. Helikopter mengangkut logistik dengan tujuan pos pengamanan perbatasan di Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.
Helikopter lepas landas sekira pukul 10.54 Wita. Seharusnya helikopter mendarat di Long Bawan sekira pukul 11.55 Wita. Namun helikopter dengan pilot Captain Yohanes Syahputra itu hilang kontak dan tidak pernah mendarat di Long Bawan.
medcom.id, Malinau: Warga menjadi penunjuk jalan tim pencari helikopter Bell-412 yang hilang kontak di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Pencarian helikopter milik TNI Angkatan Darat (AD) itu dilakukan di Desa Sulit, Kecamatan Mentarang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malinau, Elisa, mengatakan pencariana dilakukan melalui jalur darat dan udara. Warga berpartisipasi mencari helikopter beserta korban kecelakaan tersebut.
Ia menegaskan, keterlibatan warga setempat khususnya yang berdomisili di Desa Sulit, Desa Long Berang, dan Nansarang. Lokasi yang diprediksi berdasarkan laporan warga yang melihat helikopter berputar-putar sebelum meledak.
"Lokasinya sulit dilintasi karena hutan belantara yang terdiri dari dari pegunungan terjal dan curam," kata Elisa, Minggu (27/11/2016).
Namun, lanjut Elisa, tim pencari belum berhasil menembus hutan belantara. Warga jarang memasuki hutan sebab cuaca di lokasi itu buruk. Selain itu, tim juga menyusuri jalur sungai.
Pada Kamis 24 November, helikopter jenis Bell 412 EP milik TNI Angkatan Darat terbang dari Bandara Juwata Kota Tarakan. Helikopter mengangkut logistik dengan tujuan pos pengamanan perbatasan di Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.
Helikopter lepas landas sekira pukul 10.54 Wita. Seharusnya helikopter mendarat di Long Bawan sekira pukul 11.55 Wita. Namun helikopter dengan pilot Captain Yohanes Syahputra itu hilang kontak dan tidak pernah mendarat di Long Bawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)