"Kami targetkan dalam sepekan ke depan bisa tuntas 5.300 ibu hamil mendapatkan dosis pertama," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat meninjau vaksinasi bumi di Graha Pena, Banyuwangi, Rabu, 15 September 2021.
Baca: Gibran Sanjung Anies Baswedan Contoh Kepala Daerah Sukses
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ipuk mengatakan vaksinasi bumil di wilayahnya terus digencarkan, sebagai ikhtiar melindungi ibu dan bayi di dalam kandungan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi per Selasa, 14 September 2021, cakupan vaksinasi dosis pertama di Banyuwangi mencapai 636.977 warga (47,5% sasaran). Adapun dosis dua sebesar 338.790 (25,28%).
"Makanya kami akan terus kejar vaksinasi ini mengingat manfaatnya untuk melindungi, dan sekaligus mengurangi risiko keparahan seseorang bila terpapar covid-19. Ini adalah salah satu benteng kita menghadapi pandemi, selain disiplin pada protokol kesehatan yang ketat," jelasnya.
Sementara Kepala Dinkes Banyuwangi, Widji Lestariono, mengatakan pihaknya menyediakan 20.000 dosis pertama dan kedua untuk vaksinasi bumil, termasuk pendamping seperti suami di seluruh puskesmas.
"Seluruh puskesmas dikerahkan untuk melakukan penyuntikan vaksin bagi ibu hamil yang ada di wilayah mereka. Kami gelar serentak dengan melibatkan bidan untuk menyisir bumil yang layak divaksin. Kami juga sasarkan vaksin pada pendampingnya, busa seperti suami atau mungkin keluarga yang mendampinginya, yang memang belum divaksin. Harapannya cakupan vaksin bisa lebih luas," kata Widji.
Sementara salah seorang ibu hamil, Alifia Kusaini, 22, mengaku bersyukur akhirnya bisa divaksin. Alifia yang tengah hamil 15 minggu ini awalnya merasa khawatir untuk ikut divaksin.
"Dengan dibolehkannya ibu hamil divaksin saya menjadi lega. Karena saya pikir ini akan bagus buat saya dan janin yang di kandungan di tengah situasi pandemi seperti ini," ujarnya.