Cirebon: Pelantikan perangkat keraton Kasepuhan Cirebon versi Sultan Aloeda II atau Rahardjo Djali ricuh. Kericuhan terjadi beberapa saat ketika Sultan Aloeda II membacakan sumpah kepada perangkat Keraton Kasepuhan Cirebon yang baru.
Tak lama kemudian, Ratu Raja Alexandra pihak keluarga Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin berusaha membubarkan prosesi pelantikan. Adu mulut hingga nyaris adu jotos pun terjadi baik dari pihak Keluarga, kerabat Luqman maupun Sultan Aloeda II.
"Mohon maaf ada apa ini. Kegiatan ilegal tidak ada izin bubar," kata Alexandra sambil berusaha mendorong barisan yang mengelilingi prosesi pelantikan, Rabu, 25 Agustus 2021.
Baca: Kisruh Keraton Cirebon, Sultan Aloeda II Tantang Sultan Kasepuhan Tes DNA
Upaya tersebut dicegah oleh pihak keluarga dan kerabat Sultan Aloeda II. Kedua pihak saling mengumpat dan menyalahkan sejarah masa lalu.
Alexandra mengatakan, kegiatan tersebut merupakan ilegal dan Keraton Kasepuhan diklaim secara sah hanya ada satu sultan. Yakni Sultan ke XV Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Luqman Zulkaedin.
"Akan saya laporkan ke pihak kepolisian," ujar dia.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak keluarga Rahardjo masih bersiap memberikan keterangan resmi.
Cirebon: Pelantikan perangkat keraton Kasepuhan Cirebon versi Sultan Aloeda II atau Rahardjo Djali ricuh. Kericuhan terjadi beberapa saat ketika Sultan Aloeda II membacakan sumpah kepada perangkat Keraton Kasepuhan Cirebon yang baru.
Tak lama kemudian, Ratu Raja Alexandra pihak keluarga Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin berusaha membubarkan prosesi pelantikan. Adu mulut hingga nyaris adu jotos pun terjadi baik dari pihak Keluarga, kerabat Luqman maupun Sultan Aloeda II.
"Mohon maaf ada apa ini. Kegiatan ilegal tidak ada izin bubar," kata Alexandra sambil berusaha mendorong barisan yang mengelilingi prosesi pelantikan, Rabu, 25 Agustus 2021.
Baca: Kisruh Keraton Cirebon, Sultan Aloeda II Tantang Sultan Kasepuhan Tes DNA
Upaya tersebut dicegah oleh pihak keluarga dan kerabat Sultan Aloeda II. Kedua pihak saling mengumpat dan menyalahkan sejarah masa lalu.
Alexandra mengatakan, kegiatan tersebut merupakan ilegal dan Keraton Kasepuhan diklaim secara sah hanya ada satu sultan. Yakni Sultan ke XV Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Luqman Zulkaedin.
"Akan saya laporkan ke pihak kepolisian," ujar dia.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak keluarga Rahardjo masih bersiap memberikan keterangan resmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)