Tangerang: Sebanyak 145 Pekerja Migran Indonesia (PMI) terkendala dari Malaysia tiba di Gedung PKP-PK Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Hal tersebut juga merupakan bagian dari rencana kepulangan massal sebanyak 7.300 PMI yang terkendala.
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, mengatakan kepulangan dari ribuan PMI itu dimana 293 di antaranya diprioritaskan untuk pulang terlebih dahulu mengingat kondisinya yang rentan seperti mengalami sakit, lansia, ibu hamil, dan anak-anak.
"Dari 293 yang dipulangkan, 145 PMI yang dipulangkan pada hari ini merupakan pemulangan kloter pertama, sementara 148 PMI lainnya rencananya akan dipulangkan pada kloter kedua pada Minggu, 27 Juni 2021. Ini adalah bukti negara hadir dalam melindungi PMI," kata Benny di Tangerang, Kamis, 24 Juni 2021.
Baca: Warga Trenggalek Dapat Hadiah Kambing Usai Vaksin Covid-19
Benny menjelaskan kepulangan PMI terkendala yang sebagian besar adalah kelompok deportan ini merupakan bagian dari proses penegakan hukum dari pihak Malaysia. Menurutnya peran pemerintah Indonesia adalah memfasilitasi kepulangan dengan aman dan lancar karena tidak dapat melarang WNI untuk masuk ke wilayah Indonesia sesuai UU Keimigrasian.
"Banyak dari para deportan yang telah tinggal di depo tahanan Malaysia melebihi masa tahanannya, dengan kondisi yang kurang layak. Hal ini menimbulkan masalah kemanusiaan bagi individu, utamanya kelompok rentan," jelas Benny.
Benny menambahkan kepulangan para PMI terkendala itu telah melewati prosedur protokol kesehatan yang ketat, menjalani test PCR, karantina, dan koordinasi dengan seluruh Kementerian/Lembaga serta pemerintah daerah, terkait dampak penularan covid-19.
Sebanyak 145 PMI terkendala yang dipulangkan dari Malaysia ini terdiri dari 92 laki-laki dan 53 perempuan. Kondisi kerentanan yang dialami PMI di antaranya sakit sebanyak 138, ibu dengan anak sebanyak 3, bayi 3, dan lansia 1.
Mereka yang sakit, sebanyak 99 orang terserang penyakit kulit scabies, sisanya merupakan penderita hipertensi, jantung, asma, gerd, bahkan ada yang mempunyai penyakit kanker payudara.
Kesemuanya berasal dari daerah asal yaitu NTB sebanyak 42 orang, Sumatra Utara 29 orang, Jawa Timur 21 orang, Kepulauan Riau 11 orang, Jawa Barat 10 orang, NTT 5 orang, Riau 5 orang, Aceh 4 orang dan sisanya berasal tersebar dari 11 provinsi lainnya.
Tangerang: Sebanyak 145
Pekerja Migran Indonesia (PMI) terkendala dari Malaysia tiba di Gedung PKP-PK Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Hal tersebut juga merupakan bagian dari rencana kepulangan massal sebanyak 7.300 PMI yang terkendala.
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, mengatakan kepulangan dari ribuan PMI itu dimana 293 di antaranya diprioritaskan untuk pulang terlebih dahulu mengingat kondisinya yang rentan seperti mengalami sakit, lansia, ibu hamil, dan anak-anak.
"Dari 293 yang dipulangkan, 145 PMI yang dipulangkan pada hari ini merupakan pemulangan kloter pertama, sementara 148 PMI lainnya rencananya akan dipulangkan pada kloter kedua pada Minggu, 27 Juni 2021. Ini adalah bukti negara hadir dalam melindungi PMI," kata Benny di Tangerang, Kamis, 24 Juni 2021.
Baca:
Warga Trenggalek Dapat Hadiah Kambing Usai Vaksin Covid-19
Benny menjelaskan kepulangan PMI terkendala yang sebagian besar adalah kelompok deportan ini merupakan bagian dari proses penegakan hukum dari pihak Malaysia. Menurutnya peran pemerintah Indonesia adalah memfasilitasi kepulangan dengan aman dan lancar karena tidak dapat melarang WNI untuk masuk ke wilayah Indonesia sesuai UU Keimigrasian.
"Banyak dari para deportan yang telah tinggal di depo tahanan Malaysia melebihi masa tahanannya, dengan kondisi yang kurang layak. Hal ini menimbulkan masalah kemanusiaan bagi individu, utamanya kelompok rentan," jelas Benny.
Benny menambahkan kepulangan para PMI terkendala itu telah melewati prosedur protokol kesehatan yang ketat, menjalani test PCR, karantina, dan koordinasi dengan seluruh Kementerian/Lembaga serta pemerintah daerah, terkait dampak penularan covid-19.
Sebanyak 145 PMI terkendala yang dipulangkan dari Malaysia ini terdiri dari 92 laki-laki dan 53 perempuan. Kondisi kerentanan yang dialami PMI di antaranya sakit sebanyak 138, ibu dengan anak sebanyak 3, bayi 3, dan lansia 1.
Mereka yang sakit, sebanyak 99 orang terserang penyakit kulit scabies, sisanya merupakan penderita hipertensi, jantung, asma, gerd, bahkan ada yang mempunyai penyakit kanker payudara.
Kesemuanya berasal dari daerah asal yaitu NTB sebanyak 42 orang, Sumatra Utara 29 orang, Jawa Timur 21 orang, Kepulauan Riau 11 orang, Jawa Barat 10 orang, NTT 5 orang, Riau 5 orang, Aceh 4 orang dan sisanya berasal tersebar dari 11 provinsi lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)