Semarang: Vihara Buddhagaya Watugong, Semarang, Jawa Tengah, merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2020 secara terbatas. Umat buddha Jawa Tengah dipersilakan mengikuti peringatan tiga peristiwa penting Sidharta Gautama itu secara daring di kediaman masing-masing.
"Kami mendukung Pemerintah dalam rangka memutus covid-19. Sehingga, dalam rangka memperingati Hari Raya Trisuci Waisak, mungkin menyelenggarakan puja bakti paling dibawah 10 orang," kata Pendeta Vihara Buddhagaya Watugong, Aggadhammo Warto, kepada Medcom.id, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 7 Mei 2020.
Menurut Pendeta Warto, perayaan Waisak digelar pada pukul 17.00 hingga 18.00 WIB, hari ini. Perayaan itu akan diisi dengan meditasi dan membaca ajaran Sidharta Gautama dalam Kitab Paritta Suci.
"Ritualnya kami membaca ayat-ayat ajaran Buddha dalam kitab Paritta dan merenungi isi ayat-ayat itu, sehingga menjadi pelita kami dalam menjalani kehidupan ini," ujar Pendeta Warto menegaskan.
Baca: Menag Apresiasi Perayaan Waisak Disesuaikan Kondisi Pandemi
Pendeta Warto berujar perayaan Waisak di Vihara Watugong tahun ini hanya diikuti sedikit orang. Wabah virus korona covid-19 memaksa Vihara Watugong menggelar perayaan Waisak secara terbatas dan meminta umat buddha mengikuti perayaan tersebut dari rumah masing-masing.
"Mungkin, pengurus-pengurus kalau hadir, saya kira di bawah 10 orang. Entah 5, 3 atau mungkin saya sendiri. Tapi kami akan live streaming, supaya nanti umat bisa mengikuti," terang Pendeta Warto seraya terkekeh.
Karena pandemi virus korona, arak-arakan Bendera Buddhis yang biasa digelar di Vihara Watugong pun ditiadakan. Ratusan umat buddha Jateng yang biasa hadir hadir menyemarakkan arak-arakan diminta tidak perlu datangi perayaan.
"Tapi, saat pandemi ini kita terbatas di bawah 10 orang, posisi duduk juga harus physical distancing," beber Pendeta Warto.
Pendeta Warto mengungkap Waisak sebenarnya memperingati tiga peristiwa penting kehidupan Sidharta Gautama sebagai Guru Agung umat budda. Bagi umat buddha, tiga peristiwa penting itu dimulai dari kelahiran, pencerahan, dan meninggalnya Sidharta Gautama.
"Intinya itu. Waisak ini disebut Tri Suci Waisak karena memperingati tiga peristiwa penting kehidupan Buddha sebagai Guru Agung kami," jelas Pendeta Warto.
Semarang: Vihara Buddhagaya Watugong, Semarang, Jawa Tengah, merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2020 secara terbatas. Umat buddha Jawa Tengah dipersilakan mengikuti peringatan tiga peristiwa penting Sidharta Gautama itu secara daring di kediaman masing-masing.
"Kami mendukung Pemerintah dalam rangka memutus covid-19. Sehingga, dalam rangka memperingati Hari Raya Trisuci Waisak, mungkin menyelenggarakan puja bakti
paling dibawah 10 orang," kata Pendeta Vihara Buddhagaya Watugong, Aggadhammo Warto, kepada
Medcom.id, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 7 Mei 2020.
Menurut Pendeta Warto, perayaan Waisak digelar pada pukul 17.00 hingga 18.00 WIB, hari ini. Perayaan itu akan diisi dengan meditasi dan membaca ajaran Sidharta Gautama dalam Kitab Paritta Suci.
"Ritualnya kami membaca ayat-ayat ajaran Buddha dalam kitab Paritta dan merenungi isi ayat-ayat itu, sehingga menjadi pelita kami dalam menjalani kehidupan ini," ujar Pendeta Warto menegaskan.
Baca:
Menag Apresiasi Perayaan Waisak Disesuaikan Kondisi Pandemi
Pendeta Warto berujar perayaan Waisak di Vihara Watugong tahun ini hanya diikuti sedikit orang. Wabah virus korona covid-19 memaksa Vihara Watugong menggelar perayaan Waisak secara terbatas dan meminta umat buddha mengikuti perayaan tersebut dari rumah masing-masing.
"Mungkin, pengurus-pengurus kalau hadir, saya kira di bawah 10 orang. Entah 5, 3 atau mungkin saya sendiri. Tapi kami akan live streaming, supaya nanti umat bisa mengikuti," terang Pendeta Warto seraya terkekeh.
Karena pandemi virus korona, arak-arakan Bendera Buddhis yang biasa digelar di Vihara Watugong pun ditiadakan. Ratusan umat buddha Jateng yang biasa hadir hadir menyemarakkan arak-arakan diminta tidak perlu datangi perayaan.
"Tapi, saat pandemi ini kita terbatas di bawah 10 orang, posisi duduk juga harus physical distancing," beber Pendeta Warto.
Pendeta Warto mengungkap Waisak sebenarnya memperingati tiga peristiwa penting kehidupan Sidharta Gautama sebagai Guru Agung umat budda. Bagi umat buddha, tiga peristiwa penting itu dimulai dari kelahiran, pencerahan, dan meninggalnya Sidharta Gautama.
"Intinya itu. Waisak ini disebut Tri Suci Waisak karena memperingati tiga peristiwa penting kehidupan Buddha sebagai Guru Agung kami," jelas Pendeta Warto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)