Warga Madura Diimbau Tak Lakukan Tradisi Toron saat Iduladha

Surabaya: Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, mengimbau warga Madura di perantauan menahan diri untuk tidak melakukan tradisi toron pada Hari Raya Iduladha. Hal itu berkaca usai Lebaran 2021, lantaran terjadi lonjakan covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura. "Kami mohon tolong jangan laksanakan budaya toron ini dulu. Sebulan dua bulan kita harus sabar menghadapi covid-19 ini," kata Nico, di Surabaya, Senin, 12 Juli 2021. Budaya toron adalah tradisi mudik ke kampung halaman di kalangan masyarakat Madura, saat momen Idulfitri maupun Iduladha. Larangan tradisi toron ini, mengingat kasus covid-19 di Jatim terus meningkat. Baca: Ini Aturan Berkurban saat Iduladha di Tengah PPKM Darurat Dengan tidak melakukan tradisi toron, maka warga Madura telah mendukung Forpimda Jatim, yang saat ini gencar melakukan operasi PPKM Darurat guna menekan penyebaran Covid-19 di Jatim, khususnya di Madura. Pemberlakukan PPKM Darurat ini berlaku sejak 3 hingga 20 Juli 2021 mendatang. Nico mengajak sekaligus memohon kepada alim ulama, tokoh masyarakat Madura, untuk ikut mengimbau maayarakat tidak toron. Nico berharap kejadian klaster lebaran, tidak terulang pada hari raya kurban mendatang. "Kami juga memohon kepada alim ulama terkait masalah Iduladha atau budaya toron," ujarnya. Baca: Pemerintah Tetapkan Iduladha 1442 Hijriah pada 20 Juli 2021 Nico juga mengajak agar seluruh elemen masyarakat di Jatim, khususnya Madura, bersatu melawan pandemi covid-19. Sebab, kata dia, musuh yang dihadapinya tak terlihat. "Karena musuh kita tidak kelihatan. Senjata utama kita ayo memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi kegiatan," kata Nico. Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) sudah menggelar sidang isbat untuk menentukan 1 Zulhijah 1442 H. Hasilnya, Idul Adha atau 10 Zulhijah 1442 H jatuh pada tanggal 20 Juli 2021.