Makassar: Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa kesiapan dan ketersediaan pangan di Indonesia masih aman di tengah pandemi covid-19. Masih ada cadangan 7 juta ton beras.
"Alhamdulilah cukup terkendali dengan baik. Paling tidak kita masih memiliki cadangan beras yang cukup kuat," katanya, saat berada di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 8 Juli 2021.
Syahrul mengatakan bahwa hingga saat ini cadangan beras ditangani dan disimpan di Bulog dan Rice Mill Unit (RMU). Cadangan beras juga dalam penanganan oleh pemerintah kabupaten dan kota.
Bahkan, lanjut dia, hingga saat ini pihaknya masih memiliki sebanyak 7 juta ton ketersediaan pangan. Angka itu akan bertambah menyusul masa tanam pertama yang diperkirakan akan menghasilkan 15 juta ton saat panen.
"Kebutuhan beras yang kita makan kan itu kurang lebih 15 ton, oleh karena itu dari data yang ada, kita masih memiliki kekuatan yang cukup," tambah Syahrul.
Apalagi, lanjut dia, pertanian di seluruh Indonesia akan mulai masuk masa tanam kedua. Dengan penambahan tersebut, pihaknya menjamin ketersediaan atau stok pangan yang ada saat ini cukup kuat dan aman.
Baca: Mentan Ajak ASN, TNI, dan Polri Konsumsi Beras Premium Bulog
"Dari data yang ada kita masih memiliki kekuatan yang cukup, apalagi kita akan memasuki musim tanam dua dari Agustus sampai Desember," jelasnya.
Ketersediaan pangan memang menjadi instruksi Presiden RI Joko Widodo dimana selama pandemi covid-19 masih berlangsung kesiapan pangan dan akselerasi pangan harus terpenuhi secara nasional.
"Setiap minggu saya turun langsung mengecek kondisi stok. Kemarin dalam virtual komunikasi betul-betul bapak presiden meminta agar pengendalian pangan untuk kebutuhan nasional," ujar Syahrul.
Makassar: Menteri Pertanian (
Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa kesiapan dan ketersediaan pangan di Indonesia masih aman di tengah
pandemi covid-19. Masih ada cadangan 7 juta ton beras.
"Alhamdulilah cukup terkendali dengan baik. Paling tidak kita masih memiliki cadangan beras yang cukup kuat," katanya, saat berada di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 8 Juli 2021.
Syahrul mengatakan bahwa hingga saat ini cadangan beras ditangani dan disimpan di Bulog dan Rice Mill Unit (RMU). Cadangan beras juga dalam penanganan oleh pemerintah kabupaten dan kota.
Bahkan, lanjut dia, hingga saat ini pihaknya masih memiliki sebanyak 7 juta ton ketersediaan pangan. Angka itu akan bertambah menyusul masa tanam pertama yang diperkirakan akan menghasilkan 15 juta ton saat panen.
"Kebutuhan beras yang kita makan kan itu kurang lebih 15 ton, oleh karena itu dari data yang ada, kita masih memiliki kekuatan yang cukup," tambah Syahrul.
Apalagi, lanjut dia, pertanian di seluruh Indonesia akan mulai masuk masa tanam kedua. Dengan penambahan tersebut, pihaknya menjamin ketersediaan atau stok pangan yang ada saat ini cukup kuat dan aman.
Baca:
Mentan Ajak ASN, TNI, dan Polri Konsumsi Beras Premium Bulog
"Dari data yang ada kita masih memiliki kekuatan yang cukup, apalagi kita akan memasuki musim tanam dua dari Agustus sampai Desember," jelasnya.
Ketersediaan pangan memang menjadi instruksi Presiden RI Joko Widodo dimana selama pandemi covid-19 masih berlangsung kesiapan pangan dan akselerasi pangan harus terpenuhi secara nasional.
"Setiap minggu saya turun langsung mengecek kondisi stok. Kemarin dalam virtual komunikasi betul-betul bapak presiden meminta agar pengendalian pangan untuk kebutuhan nasional," ujar Syahrul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)
