medcom.id, Wonogiri: Debit air di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah, terus menyusut seiring musim kemarau kali ini. Kurangnya debit air membuat Perusahaan Listrik Tenaga Air (PLTA) Wonogiri tak bisa beroperasi, karena kurangnya suplai air untuk menggerakkan turbin.
Saat ini, ketinggian permukaan air waduk hanya mencapai 127,48 mdpl, jauh di bawah titik normal yang berkisar pada 135,30 mdpl. Minimnya debit air ini diakui oleh Winarno Susiladi, Kepala Jasa Air dan Sumber Air Perum Jasa Tirta I, karena sudah tidak ada lagi pasokan air ke waduk yang berada di hulu sungai Bengawan Solo ini.
"Sudah 3 bulan waduk dalam kondisi zero inflow. Artinya sama sekali tidak ada pasokan air yang masuk ke waduk, sehingga kondisi muka waduk terus menurun karena terus dialirkan untuk pasokan irigasi," terang Winarno di Wonogiri, Senin (6/10/2014).
Penyusutan tampungan air pun berdampak pada berhenti beroperasinya PLTA Wonogiri. Pasalnya debit air yang mampu dikeluarkan pintu air waduk di bawah 15 meter kubik per detik. Padahal untuk menggerakkan turbin, dibutuhkan debit air minimal 18 meter kubik per detik. Namun begitu, berhenti beroperasinya PLTA Wonogiri diyakini tidak akan berdampak pada pasokan listrik di Wonogiri.
"Sistem jaringan listrik PLN sekarang sudah interkoneksi, sehingga kekurangan pasokan listrik di Wonogiri bisa diambilkan dari daerah lain. Pasokan listrik untuk warga Wonogiri tidak akan terganggu," tegas Winarno.
medcom.id, Wonogiri: Debit air di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah, terus menyusut seiring musim kemarau kali ini. Kurangnya debit air membuat Perusahaan Listrik Tenaga Air (PLTA) Wonogiri tak bisa beroperasi, karena kurangnya suplai air untuk menggerakkan turbin.
Saat ini, ketinggian permukaan air waduk hanya mencapai 127,48 mdpl, jauh di bawah titik normal yang berkisar pada 135,30 mdpl. Minimnya debit air ini diakui oleh Winarno Susiladi, Kepala Jasa Air dan Sumber Air Perum Jasa Tirta I, karena sudah tidak ada lagi pasokan air ke waduk yang berada di hulu sungai Bengawan Solo ini.
"Sudah 3 bulan waduk dalam kondisi zero inflow. Artinya sama sekali tidak ada pasokan air yang masuk ke waduk, sehingga kondisi muka waduk terus menurun karena terus dialirkan untuk pasokan irigasi," terang Winarno di Wonogiri, Senin (6/10/2014).
Penyusutan tampungan air pun berdampak pada berhenti beroperasinya PLTA Wonogiri. Pasalnya debit air yang mampu dikeluarkan pintu air waduk di bawah 15 meter kubik per detik. Padahal untuk menggerakkan turbin, dibutuhkan debit air minimal 18 meter kubik per detik. Namun begitu, berhenti beroperasinya PLTA Wonogiri diyakini tidak akan berdampak pada pasokan listrik di Wonogiri.
"Sistem jaringan listrik PLN sekarang sudah interkoneksi, sehingga kekurangan pasokan listrik di Wonogiri bisa diambilkan dari daerah lain. Pasokan listrik untuk warga Wonogiri tidak akan terganggu," tegas Winarno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JCO)
