Malang: Sebanyak 400 sapi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dilaporkan terjangkit virus lumpy skin disease (LSD). Penyakit yang sering dikenal penyakit cacar sapi ini telah menyebar di beberapa kecamatan, seperti Singosari, Bantur, dan Turen.
"Karena berdekatan dengan pasar hewan," kata Kepala Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang, Eko Wahyu Widodo, Jumat 22 Maret 2024.
Eko menerangkan, dari total hewan ternak yang terjangkit virus LSD tersebut, sebanyak 200 sapi sudah tertangani dan dinyatakan sembuh. Sedangkan, 200 sapi lainnya saat ini masih dalam penanganan.
Ia pun menjelaskan bahwa LSD merupakan salah satu virus yang menyerang sapi dengan ditandai kulit berbenjol. Eko pun mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kebersihan demi tidak menjangkitinya penyakit tersebut.
"Virus ini orang-orang mengenal latto-latto karena berbenjol di tubuh sapi tapi itu disemprot disinfektan kempes mengering cuma jelek. Dari segi estetikanya kurang bagus. Berbeda dengan PMK (penyakit mulut dan kuku). Kalau PMK langsung berbusa, kaki luka-luka 1-2-3 hari sapi mati," jelasnya.
Eko pun meminta masyarakat untuk tidak resah lantaran penyakit LSD ini bisa disembuhkan. DPKH Kabupaten Malang juga telah menginstruksikan tim dokter hewan untuk melakukan pengecekan dan vaksinasi untuk diberikan vitamin lalu dilanjutkan penyemprotan.
"Yang perlu dijaga kebersihannya. Karena virus ini tidak ada obatnya. Dan kami perintahkan dokter hewan untuk memberi vitamin dan penyemprotan," ujarnya.
Malang: Sebanyak 400 sapi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dilaporkan terjangkit virus lumpy skin disease (LSD). Penyakit yang sering dikenal penyakit cacar sapi ini telah menyebar di beberapa kecamatan, seperti Singosari, Bantur, dan Turen.
"Karena berdekatan dengan pasar hewan," kata Kepala Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang, Eko Wahyu Widodo, Jumat 22 Maret 2024.
Eko menerangkan, dari total hewan ternak yang terjangkit virus LSD tersebut, sebanyak 200 sapi sudah tertangani dan dinyatakan sembuh. Sedangkan, 200 sapi lainnya saat ini masih dalam penanganan.
Ia pun menjelaskan bahwa LSD merupakan salah satu virus yang menyerang sapi dengan ditandai kulit berbenjol. Eko pun mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kebersihan demi tidak menjangkitinya penyakit tersebut.
"Virus ini orang-orang mengenal latto-latto karena berbenjol di tubuh sapi tapi itu disemprot disinfektan kempes mengering cuma jelek. Dari segi estetikanya kurang bagus. Berbeda dengan PMK (penyakit mulut dan kuku). Kalau PMK langsung berbusa, kaki luka-luka 1-2-3 hari sapi mati," jelasnya.
Eko pun meminta masyarakat untuk tidak resah lantaran penyakit LSD ini bisa disembuhkan. DPKH Kabupaten Malang juga telah menginstruksikan tim dokter hewan untuk melakukan pengecekan dan vaksinasi untuk diberikan vitamin lalu dilanjutkan penyemprotan.
"Yang perlu dijaga kebersihannya. Karena virus ini tidak ada obatnya. Dan kami perintahkan dokter hewan untuk memberi vitamin dan penyemprotan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)