Aceh Selatan: Sebanyak 15,7 hektar lahan gambut di Kecamatan Bakongan dan setengah hektar di Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh hangus terbakar sejak Selasa, 23 JUli 2024. Kebakaran yang terjadi di beberapa gampong (desa), termasuk Ujong Mangki, Padang Beurahan, dan Malaka Dusun Genting, ini terus meluas dan menyulitkan upaya pemadaman.
Plt Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh, Fadmi Ridwan, mengatakan bahwa pihaknya telah mengupayakan untuk memadamkan api. Namun, sejumlah kendala di lapangan menghambat proses pemadaman.
"Salah satu kendala utama adalah akses jalan yang sulit dilalui kendaraan bermotor. Petugas terpaksa berjalan kaki sejauh 300 meter menuju lokasi kebakaran. Kemudian, kondisi cuaca yang panas dan kering, serta angin kencang, juga mempercepat penyebaran api," kata Fadmi, Senin, 29 Juli 2024.
Selain itu, jarak titik lokasi air yang jauh dari lokasi kebakaran dan medan yang berbukit semakin menyulitkan upaya pemadaman. Meskipun demikian, petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat setempat terus berupaya maksimal untuk memadamkan api. Berbagai peralatan pemadaman, seperti mesin pompa apung dan selang, telah dikerahkan ke lokasi kejadian.
"Hingga saat ini, kebakaran lahan masih berlangsung. Luasan wilayah yang terbakar terus bertambah, untuk penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan" jelasnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan dan melaporkan jika melihat adanya titik api.
Aceh Selatan: Sebanyak 15,7 hektar lahan gambut di Kecamatan Bakongan dan setengah hektar di Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh hangus terbakar sejak Selasa, 23 JUli 2024.
Kebakaran yang terjadi di beberapa gampong (desa), termasuk Ujong Mangki, Padang Beurahan, dan Malaka Dusun Genting, ini terus meluas dan menyulitkan upaya pemadaman.
Plt Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
BPBD) Aceh, Fadmi Ridwan, mengatakan bahwa pihaknya telah mengupayakan untuk memadamkan api. Namun, sejumlah kendala di lapangan menghambat proses pemadaman.
"Salah satu kendala utama adalah akses jalan yang sulit dilalui kendaraan bermotor. Petugas terpaksa berjalan kaki sejauh 300 meter menuju lokasi kebakaran. Kemudian, kondisi cuaca yang panas dan kering, serta angin kencang, juga mempercepat penyebaran api," kata Fadmi, Senin, 29 Juli 2024.
Selain itu, jarak titik lokasi air yang jauh dari lokasi kebakaran dan medan yang berbukit semakin menyulitkan upaya pemadaman. Meskipun demikian, petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat setempat terus berupaya maksimal untuk memadamkan api. Berbagai peralatan pemadaman, seperti mesin pompa apung dan selang, telah dikerahkan ke lokasi kejadian.
"Hingga saat ini, kebakaran lahan masih berlangsung. Luasan wilayah yang terbakar terus bertambah, untuk penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan" jelasnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan dan melaporkan jika melihat adanya titik api.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)