Jakarta: Solusi penyelesaian konflik Palestina-Israel yang ditawarkan berbagia pihak tak kunjung dapat mengakhiri konflik. Satu-satunya solusi penyelesaian konflik adalah pengakuan terhadap kemerdekaan Palestina sebagai negara yang berdaulat.
"Satu-satunya solusi dan jalan keluar dari penjajahan Israel atas Palestina ialah mewujudkan Palestina yang merdeka dan berdaulat di atas tanahnya sendiri," Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini dalam webinar internasional bertajuk "Stop Genosida Israel di Gaza" di Jakarta, Rabu, 22 November 2023.
Menurut Jazuli Juwaini, permasalahan Palestina menuntut tanggung jawab kemanusiaan dunia. Ia berharap kepada Pemerintah Indonesia dan negara-negara yang bertetangga dengan Palestina, khususnya yang berpenduduk mayoritas Islam, menuntut Israel untuk segera menghentikan agresi mereka di Palestina.
"Dan yang pasti, menuntut solusi perdamaian yang paling utama, yakni memastikan kemerdekaan bangsa dan negara Palestina," ujar Jazuli.
Jazuli menegaskan demi melindungi kemanusiaan, anak-anak, perempuan, lansia, dan rakyat sipil yang ada di Gaza dan Palestina, maka dunia harus terus menyuarakan dengan lantang dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina. Terlebih, dalam kondisi saat ini, setiap hari tentara zionis Israel secara membabi-buta membantai anak-anak dan ibu-ibu yang tak berdosa.
Jazuli pun mengungkit kondisi Israel saat masih berstatus pengungsi di Palestina pada masa lampau. "Bangsa Israel di tahun 1948 hanya 3 persen dari populasi. Mereka hanyalah menumpang hidup di Palestina. Israel sebagai tamu seharusnya tahu diri, bukan malah merebut tanah Palestina," ungkapnya.
Dalan kesempatan, ia pun berterima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Presiden dan Menteri Luar Negeri yang masih berdiri bersama rakyat Gaza dan Palestina dengan mendesak agar agresi zionis Israel segera dihentikan.
"Fraksi PKS mendukung upaya-upaya untuk membawa pimpinan politik Israel ke Mahkamah Internasional dan ditetapkan sebagai penjahat perang karena sudah memenuhi persyaratan, selain juga kita terus bersuara di berbagai forum guna memastikan kemerdekaan bangsa Palestina," tegasnya lagi.
Jakarta: Solusi penyelesaian
konflik Palestina-Israel yang ditawarkan berbagia pihak tak kunjung dapat mengakhiri konflik. Satu-satunya solusi penyelesaian konflik adalah pengakuan terhadap kemerdekaan Palestina sebagai negara yang berdaulat.
"Satu-satunya solusi dan jalan keluar dari penjajahan Israel atas Palestina ialah mewujudkan Palestina yang merdeka dan berdaulat di atas tanahnya sendiri," Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini dalam webinar internasional bertajuk "
Stop Genosida Israel di Gaza" di Jakarta, Rabu, 22 November 2023.
Menurut Jazuli Juwaini, permasalahan
Palestina menuntut tanggung jawab kemanusiaan dunia. Ia berharap kepada Pemerintah Indonesia dan negara-negara yang bertetangga dengan Palestina, khususnya yang berpenduduk mayoritas Islam, menuntut Israel untuk segera menghentikan agresi mereka di Palestina.
"Dan yang pasti, menuntut solusi perdamaian yang paling utama, yakni memastikan kemerdekaan bangsa dan negara Palestina," ujar Jazuli.
Jazuli menegaskan demi melindungi kemanusiaan, anak-anak, perempuan, lansia, dan rakyat sipil yang ada di Gaza dan Palestina, maka dunia harus terus menyuarakan dengan lantang dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina. Terlebih, dalam kondisi saat ini, setiap hari tentara zionis Israel secara membabi-buta membantai anak-anak dan ibu-ibu yang tak berdosa.
Jazuli pun mengungkit kondisi Israel saat masih berstatus pengungsi di Palestina pada masa lampau. "Bangsa Israel di tahun 1948 hanya 3 persen dari populasi. Mereka hanyalah menumpang hidup di Palestina. Israel sebagai tamu seharusnya tahu diri, bukan malah merebut tanah Palestina," ungkapnya.
Dalan kesempatan, ia pun berterima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Presiden dan Menteri Luar Negeri yang masih berdiri bersama rakyat Gaza dan Palestina dengan mendesak agar agresi zionis Israel segera dihentikan.
"Fraksi PKS mendukung upaya-upaya untuk membawa pimpinan politik Israel ke Mahkamah Internasional dan ditetapkan sebagai penjahat perang karena sudah memenuhi persyaratan, selain juga kita terus bersuara di berbagai forum guna memastikan kemerdekaan bangsa Palestina," tegasnya lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
