Alat penetralisasi udara di barak pengungsi merapi di Balai Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Medcom.id/ahmad mustaqim
Alat penetralisasi udara di barak pengungsi merapi di Balai Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Medcom.id/ahmad mustaqim

Alat Penetralisasi Udara Jaga Pengungsi dari Ancaman Covid-19

Ahmad Mustaqim • 30 November 2020 15:41
Sleman: Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memfasilitasi pengungsi Merapi di barak pengungsian Balai Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan dengan alat penetralisasi udara. Alat itu ditempatkan di dalam ruangan pengungsian untuk membersihkan udara. 
 
Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Sleman, Heri Partaya, alat yang beroperasi dengan daya listrik tersebut sudah dipakai dalam beberapa hari terakhir. Ia mengatakan, alat yang dilaunching pada 17 Agustus 2020 itu berfungsi untuk menetralisasi udara dari bercampuran virus atau bakteri. 
 
"Di ruangan yang udaranya bisa tenang, alat ini akan membersihkan udara dari bakteri atau virus dengan ukuran sangat kecil," kata Heri ditemui di barak pengungsian Balai Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Senin, 30 November 2020. 

Baca: 4.628 Warga Dievakuasi Pascaerupsi Gunung Ili Lewotolok
 
Heri menerangkan, cara kerja alat tersebut yakni dengan menyedot udara dari bagian kanan dan kiri. Udara yang sudah masuk ke alat kemudian dibersihkan lewat proses disinfeksi. 
 
Dalam proses itu, udara diberi sinar ultra violet (sinar UV). Setelah proses itu udara dikeluarkan lewat tiga saringan. Salah satunya udara yang bersih dikeluarkan lewat salah satu lubang saringan alat tersebut. 
 
"Sementara, air yang untuk membersihkan udara tidak ikut dikeluarkan. Kalau air dikeluarkan bersama udara ini membahayakan pernapasan," katanya. 
 
Menurut dia, alat itu penting untuk pengungsi di tengah pandemi covid-19. Ia menilai, alat itu sangat baik karena didukung barak pengungsian yang disekat serta bantuan kipas angin. 
 
"Karena ini masa pandemi, dimungkinkan virus atau mikro organisme lain melayang di udara. Dengan syarat, bila udara tenang di ruangan, CO2 akan naik. Nanti terserap pernapasan. Dikhawatirkan jadi masalah baru," kata dia. 
 
Ia berharap, dukungan barak dengan menetapkan standar pencegahan covid-19 bisa mengurangi risikn penularan virus tersebut. Di sisi lain, alata penetralisasi udara itu bisa dipakai tanpa henti berhari-hari. 
 
"Alat ini pernah 10 hari (dihidupkan nonstop. Kalau ini bisa menymbang untuk menjaga kebersihan udara, bisa dikembangkan," katanya. 
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan