Kebumen: Nasib malang harus dialami 4 orang di Desa Ngabean, Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Mereka meninggal dunia akibat ledakan ketika membuat petasan.
Ledakan petasan tersebut terjadi pada Rabu 12 Mei sekitar pukul 17.30 WIB. Awalnya, tiga orang diketahui meninggal dunia akibat ledakan tersebut. Ketiga orang tersebut di antaranya Muhammad Taufik Hidayat (27), Rizky (19) dan Rio Dwi Pangestu (22).
Kemudian, korban meninggal bertambah menjadi satu orang bernama Sugiyanto selang sehari mendapat perawatan. Tepatnya pada pukul 07.40 WIB. Ia meninggal dalam kondisi luka parah di bagian tangan dan kaki hancur serta luka bakar di sekujur tubuhnya.
Namun, masih ada korban ledakan yang nyawanya masih selamat. Mereka adalah Bambang Priyono, Irwan, dan Ratna. Ketiganya saat ini dalam kondisi luka-luka dan sudah mendapat perawatan di RSUD Prembun Kabupaten Kebumen.
Kini, hanya Bambang yang masih dirawat di RSUD Prembun. Adapun Irwan dan Ratna dikabarkan sudah diperbolehkan pulang pada Kamis 14 Mei pagi hari WIB.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti bahan-bahan yang digunakan untuk membuat petasan tersebut sehingga membuat ledakan sangat besar. Bambang pun hanya menceritakan tumpukan petasan yang sudah diisi bubuk petasan meledak begitu kencang.
"Tidak diketahui pasti berasal dari apa, tiba-tiba saja tumpukan petasan yang sudah terisi bubuk petasan meledak keras. Saat itu saya berada sedikit jauh dari tumpukan petasan yang meledak," ujar Bambang.
Saat ini, Tim Labfor Polda Jateng dipimpin AKBP Rostiawan Apriyanto Kamisi sudah menemukan tiga barang di tempat kejadian perkara (TKP). Di antaranya adalah cobek, bungkus rokok, dan korek api. (Ant)
Kebumen: Nasib malang harus dialami 4 orang di Desa Ngabean, Mirit, Kabupaten Kebumen,
Jawa Tengah. Mereka
meninggal dunia akibat ledakan ketika membuat
petasan.
Ledakan petasan tersebut terjadi pada Rabu 12 Mei sekitar pukul 17.30 WIB. Awalnya, tiga orang diketahui meninggal dunia akibat ledakan tersebut. Ketiga orang tersebut di antaranya Muhammad Taufik Hidayat (27), Rizky (19) dan Rio Dwi Pangestu (22).
Kemudian, korban meninggal bertambah menjadi satu orang bernama Sugiyanto selang sehari mendapat perawatan. Tepatnya pada pukul 07.40 WIB. Ia meninggal dalam kondisi luka parah di bagian tangan dan kaki hancur serta luka bakar di sekujur tubuhnya.
Namun, masih ada korban ledakan yang nyawanya masih selamat. Mereka adalah Bambang Priyono, Irwan, dan Ratna. Ketiganya saat ini dalam kondisi luka-luka dan sudah mendapat perawatan di RSUD Prembun Kabupaten Kebumen.
Kini, hanya Bambang yang masih dirawat di RSUD Prembun. Adapun Irwan dan Ratna dikabarkan sudah diperbolehkan pulang pada Kamis 14 Mei pagi hari WIB.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti bahan-bahan yang digunakan untuk membuat petasan tersebut sehingga membuat ledakan sangat besar. Bambang pun hanya menceritakan tumpukan petasan yang sudah diisi bubuk petasan meledak begitu kencang.
"Tidak diketahui pasti berasal dari apa, tiba-tiba saja tumpukan petasan yang sudah terisi bubuk petasan meledak keras. Saat itu saya berada sedikit jauh dari tumpukan petasan yang meledak," ujar Bambang.
Saat ini, Tim Labfor Polda Jateng dipimpin AKBP Rostiawan Apriyanto Kamisi sudah menemukan tiga barang di tempat kejadian perkara (TKP). Di antaranya adalah cobek, bungkus rokok, dan korek api. (Ant)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ACF)