Banda Aceh: Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Pidie, Aceh, mengakibatkan banjir di sembilan desa. Ketinggian air yang menggenangi permukiman warga antara 50 hingga 80 sentimeter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi, mengatakan banjir terjadi sejak Senin, 14 Desember 2020, pukul 03.00 WIB.
"Hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah Kabupaten Pidie dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir, sehingga volume air meningkat dan struktur tanah menjadi labil," kata Sunawardi, Selasa, 15 Desember 2020.
Sunawardi memerinci sembilan desa di dua kecamatan yang terendam banjir yakni, Desa Paloh, Gajah Aye, Tumpok Laweung, Dayah Tutong, Lhok Keutapang, Kecamatan Pidie.
"Kemudian, Desa Ulee Tutue Raya, Mesjid, Kereumbok, Ketapang, Kecamatan Delima," ujarnya.
Baca juga: RSUD Ciereng Tutup Layanan Umum
Banjir membuat permukiman masyarakat terendam, dan longsor tebing sungai di dekat perumahan warga sekitar 50 meter di Desa Lhok Keutapang, Kecamatan Pidie.
"Salah satu rumah warga terancam ambruk ke sungai di Desa Paloh, Kecamatan Pidie. Untuk kendala di lapangan sebagian karena tidak ada saluran pembuangan air, sehingga genangan air harus dialirkan dengan mesin penyedot," imbuh dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie telah melakukan pengecekan lokasi dan koordinasi dengan muspika setempat serta melakukan pendataan.
"Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Namun, untuk korban terdampak sekitar 150 KK dengan 488 jiwa dan pengungsi 45 KK dengan 159 jiwa. Untuk kondisi terakhir air sudah surut dan warga sudah mulai membersihkan rumah," jelasnya.
Banda Aceh: Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Pidie, Aceh, mengakibatkan banjir di sembilan desa.
Ketinggian air yang menggenangi permukiman warga antara 50 hingga 80 sentimeter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi, mengatakan banjir terjadi sejak Senin, 14 Desember 2020, pukul 03.00 WIB.
"Hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah Kabupaten Pidie dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir, sehingga volume air meningkat dan struktur tanah menjadi labil," kata Sunawardi, Selasa, 15 Desember 2020.
Sunawardi memerinci sembilan desa di dua kecamatan yang terendam banjir yakni, Desa Paloh, Gajah Aye, Tumpok Laweung, Dayah Tutong, Lhok Keutapang, Kecamatan Pidie.
"Kemudian, Desa Ulee Tutue Raya, Mesjid, Kereumbok, Ketapang, Kecamatan Delima," ujarnya.
Baca juga:
RSUD Ciereng Tutup Layanan Umum
Banjir membuat permukiman masyarakat terendam, dan longsor tebing sungai di dekat perumahan warga sekitar 50 meter di Desa Lhok Keutapang, Kecamatan Pidie.
"Salah satu rumah warga terancam ambruk ke sungai di Desa Paloh, Kecamatan Pidie. Untuk kendala di lapangan sebagian karena tidak ada saluran pembuangan air, sehingga genangan air harus dialirkan dengan mesin penyedot," imbuh dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie telah melakukan pengecekan lokasi dan koordinasi dengan muspika setempat serta melakukan pendataan.
"Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Namun, untuk korban terdampak sekitar 150 KK dengan 488 jiwa dan pengungsi 45 KK dengan 159 jiwa. Untuk kondisi terakhir air sudah surut dan warga sudah mulai membersihkan rumah," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)