Palembang: Mulai 1 April 2021, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatra Selatan, resmi menerapkan tes GeNose untuk mendeteksi virus covid-19. Tarifnya Rp40 ribu, lebih mahal daripada tes GeNose di Stasiun Kereta Api yang dibanderol Rp25 ribu.
"Untuk harga satu kali tes, masyarakat cukup mengeluarkan uang Rp40.000. Jika hasilnya negatif, mereka dapat langsung bepergian," ungkap Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara SMB II Palembang, Tommy Ariesdianto, Selasa, 30 Maret 2021.
Ia menjelaskan, para penumpang dapat mendaftar dengan aplikasi Farmalab di smartphone android. Setelah itu, registrasi menggunakan email penumpang agar dapat login ke aplikasi.
Penumpang yang telah mengikuti alur tersebut dapat mengisi biodata diri secara lengkap. Dari sana, penumpang dapat memilih lokasi faskes, tanggal, dan waktu tes menggunakan GeNose.
"Aplikasi dikhususkan untuk mempermudah pemeriksaan menggunakan GeNose. Penumpang tidak perlu lagi antre, tinggal menunjukkan barcode," jelas dia.
Baca juga: Dianiaya Bupati, Kasatpol PP Sikka Mengadu ke DPRD
Penumpang yang sudah mendaftar, tinggal datang ke loket tempat tes GeNose yang di lantai tiga skybridge Bandara SMB II Palembang. Setelah melakukan pembayaran, calon penumpang mendapat sampel napas. Adapun sampel napas yang diambil adalah embusan napas yang ketiga.
Penumpang diminta menghirup napas melalui hidung dan membuangnya melalui mulut. Setelah dua kali menghirup napas dari hidung dan membuangnya melalui mulut, maka pengambilan nafas ketiga langsung dihembuskan ke dalam kantong hingga terisi penuh udara.
"Hanya dengan waktu tiga menit kita sudah mengetahui hasil GeNose," kata dia.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palembang, Nur Purwoko mengatakan, aturan lain sebelum pemeriksaan GeNose, para penumpang diwajibkan puasa setengah jam sebelum pemeriksaan. Jika tidak, hasil tes akan mengaburkan kondisi saluran pernafasan.
Para penumpang juga diminta datang satu jam sampai 30 menit sebelum keberangkatan. "Kalau penumpang positif. kita akan minta melakukan tes antigen untuk memastikan dirinya benar-benar sehat. Kalau hasilnya masih positif, penumpang dilarang bepergian," jelasnya. (Dwi Apriani)
Palembang: Mulai 1 April 2021, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatra Selatan, resmi menerapkan
tes GeNose untuk mendeteksi virus covid-19. Tarifnya Rp40 ribu, lebih mahal daripada tes GeNose di Stasiun Kereta Api yang dibanderol Rp25 ribu.
"Untuk harga satu kali tes, masyarakat cukup mengeluarkan uang Rp40.000. Jika hasilnya negatif, mereka dapat langsung bepergian," ungkap Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara SMB II Palembang, Tommy Ariesdianto, Selasa, 30 Maret 2021.
Ia menjelaskan, para penumpang dapat mendaftar dengan aplikasi Farmalab di smartphone android. Setelah itu, registrasi menggunakan email penumpang agar dapat login ke aplikasi.
Penumpang yang telah mengikuti alur tersebut dapat mengisi biodata diri secara lengkap. Dari sana, penumpang dapat memilih lokasi faskes, tanggal, dan waktu tes menggunakan GeNose.
"Aplikasi dikhususkan untuk mempermudah pemeriksaan menggunakan GeNose. Penumpang tidak perlu lagi antre, tinggal menunjukkan barcode," jelas dia.
Baca juga:
Dianiaya Bupati, Kasatpol PP Sikka Mengadu ke DPRD
Penumpang yang sudah mendaftar, tinggal datang ke loket tempat tes GeNose yang di lantai tiga skybridge Bandara SMB II Palembang. Setelah melakukan pembayaran, calon penumpang mendapat sampel napas. Adapun sampel napas yang diambil adalah embusan napas yang ketiga.
Penumpang diminta menghirup napas melalui hidung dan membuangnya melalui mulut. Setelah dua kali menghirup napas dari hidung dan membuangnya melalui mulut, maka pengambilan nafas ketiga langsung dihembuskan ke dalam kantong hingga terisi penuh udara.
"Hanya dengan waktu tiga menit kita sudah mengetahui hasil GeNose," kata dia.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palembang, Nur Purwoko mengatakan, aturan lain sebelum pemeriksaan GeNose, para penumpang diwajibkan puasa setengah jam sebelum pemeriksaan. Jika tidak, hasil tes akan mengaburkan kondisi saluran pernafasan.
Para penumpang juga diminta datang satu jam sampai 30 menit sebelum keberangkatan. "Kalau penumpang positif. kita akan minta melakukan tes antigen untuk memastikan dirinya benar-benar sehat. Kalau hasilnya masih positif, penumpang dilarang bepergian," jelasnya. (Dwi Apriani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)