ilustrasi/MI
ilustrasi/MI

Pemkot Pontianak Sambut Baik Wacana Pencabutan Status PPKM

Antara • 28 Desember 2022 16:26
Pontianak: Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono menyambut baik rencana pemerintah pusat untuk mencabut status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pencabutan status ini bisa menjadi angin segar bagi perekonomian kota itu.
 
"Ekonomi bisa terus naik jika akhirnya masa PPKM dinyatakan usai. Tapi saya tetap mengingatkan warga agar tetap menerapkan gaya hidup sehat, jika mengalami sakit tetap mengenakan masker dan keluar masuk rumah bersih-bersih,” kata Edi di Pontianak, Rabu, 28 Desember 2022.
 
Ia menjelaskan sejak awal tahun 2022, aktivitas masyarakat di Kota Pontianak mulai normal. Hal itu yang menambah geliat pertumbuhan ekonomi. Aktivitas perekonomian seperti perdagangan, pameran, kegiatan, dan lainnya sudah bergerak seperti sediakala.

“Dampaknya sangat tinggi, pemulihan ekonomi berlangsung di segala tempat, UMKM kian naik. Kita lihat di mana-mana pelaku usaha justru semakin bertambah usai pandemi. Ini merupakan nilai positif bagi pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak,” ucapnya.
 
Baca: PPKM Masih Berlaku hingga Evaluasi Selesai

Tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak mulai membaik. Menurut data terkini Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di Pontianak menyentuh angka 5,4 persen, dan daya beli masyarakat juga mulai membaik.
 
Meski sempat turun di tahun 2020 akibat pandemi covid-19, yakni -3,96 persen, pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak yang sebelumnya 4,02 persen di tahun 2019, mulai terjadi kenaikan di tahun 2021 menyentuh angka 4,60 persen.
 
Edi menyampaikan pihaknya terus memantau harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional dan modern. Langkah ini dilakukan agar tidak terjadi lonjakan harga bahan pokok sehingga inflasi dapat dikendalikan.
 
Dalam hal ini, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak bekerja terus-menerus untuk memantau supaya tidak terjadi inflasi yang tinggi. Terlebih saat momen-momen hari besar keagamaan, ketersediaan kebutuhan bahan pokok harus terus dipantau, termasuk bahan bakar minyak gas, bensin, dan solar sehingga aktivitas masyarakat berjalan normal.
 
"Memang ada kebutuhan pokok yang terjadi kenaikan seperti telur dan ini hampir setiap menjelang Hari Raya keagamaan terjadi kenaikan," ujar Edi.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan