Ilustrasi obat batuk sirop. (Foto: Amazon).
Ilustrasi obat batuk sirop. (Foto: Amazon).

Dinkes Kota Tangerang Minta Apotek Setop Penjualan Obat Sirop

Antara • 20 Oktober 2022 09:43
Tangerang: Dinas Kesehatan Kota Tangerang menginstruksikan 298 apotek dan 44 toko obat di wilayahnya menghentikan sementara penjualan obat sirop.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni mengatakan instruksi tersebut disampaikan menyusul adanya instruksi dari Kementerian Kesehatan perihal kewajiban penyelidikan epidemiologi dan pelaporan kasus gangguan ginjal akut pada anak.
 
Dalam instruksi tersebut, Kementerian Kesehatan meminta seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk sirop kepada masyarakat sampai ada pengumuman resmi dari pemerintah.

Dini mengatakan bahwa Dinas Kesehatan meningkatkan pengawasan untuk memastikan instruksi mengenai penghentian sementara penjualan obat sirop dijalankan.
 
Baca: Dinkes Pariaman Minta Warga Konsultasikan Obat Penurun Panas ke Dokter

"Pengawasan peredaran obat atau kefarmasian sudah ada, namun dalam kondisi ini pengawasan penjualan obat akan diperketat," katanya dalam keterangan resminya di Tangerang, Kamis, 20 Oktober 2022.
 
Menurut dia, sampai saat ini belum ada laporan mengenai kasus gagal ginjal akut pada anak di Kota Tangerang. Kendati demikian, seluruh fasilitas kesehatan di Kota Tangerang sudah menyiapkan tata laksana penanganan kasus gagal ginjal akut.
 
"Pastinya alur penanganan dan kewaspadaan sudah disiapkan apabila kasus yang mengarah ke gagal ginjal akut ditemukan. Langkah kewaspadaan ini tentunya harus beriringan di semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, khususnya para orang tua," kata Dini.
 
Ia menyarankan para orang tua memantau kondisi kesehatan anak serta berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika hendak memberikan obat bebas kepada anak.
 
Apabila anak mengalami demam di rumah, ia mengatakan, orang tua dapat mengedepankan tata laksana nonfarmakologis seperti mencukupi kebutuhan cairan, mengompres menggunakan air hangat, dan memakaikan pakaian yang tipis.
 
"O??????rang tua tidak perlu panik, namun kewaspadaan harus diperketat. Seperti meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta asupan gizi yang cukup untuk mengurangi potensi anak terkena penyakit. Tidak ragu membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat jika terdapat tanda-tanda bahaya pada anak," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan