Depok: Penyakit gagal ginjal akut anak di Kota Depok, Jawa Barat, memakan korban jiwa. Pemerintah setempat mencatat ada empat kasus kematian dari lima anak yang menderita penyakit tersebut.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, menyebut dari lima kasus yang ada terdiri dari anak-anak dan remaja. Data tersebut berdasarkan dari laporan Kementerian Kesehatan yang diterima Pemerintah Kota Depok.
"Kalau dari kementerian laporannya memang sudah ada lima ya. Korban yang meninggal ada empat dan masih ada satu pasien yang dalam penanganan," terang Idris, Kamis, 27 Oktober 2022.
Dari data tersebut, kata dia, Kemenkes mengklarifikasi penyebabnya karena diduga mengonsumsi obat penurun demam.
"Sudah dikonfirmasi penyebabnya itu di antaranya karena mengonsumsi bahan-bahan berbahaya yang terdapat dalam obat penurun panas," tutur Idris.
Diketahui pasien yang masih dirawat berusia 15 tahun. Pasien tersebut sempat dirawat di RSUD Depok pada 17 Oktober 2022 sebelum akhirnya dirujuk ke RSCM empat hari kemudian.
Sementara mengutip data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, kasus kematian pertama di Kota Depok akibat gagal ginjal akut terjadi pada 29 Maret 2022 atas nama BYS, 2 tahun, warga Kecamatan Cipayung.
Kemudian MAA, 5, warga Kecamatan Cinere meninggal pada 22 Agustus 2022. Disusul ABF, bayi yang belum genap usia satu tahun, warga Kecamatan Cimanggis meninggal pada 26 September 2022, dan terakhir yakni AAN, 3, balita asal Kecamatan Cipayung meninggal pada 11 Oktober 2022. (Sidharta Agung/Narendra Wisnu)
Depok: Penyakit gagal ginjal akut anak di Kota Depok, Jawa Barat, memakan korban jiwa. Pemerintah setempat mencatat ada empat
kasus kematian dari lima anak yang menderita penyakit tersebut.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, menyebut dari lima kasus yang ada terdiri dari anak-anak dan remaja. Data tersebut berdasarkan dari laporan Kementerian Kesehatan yang diterima Pemerintah Kota Depok.
"Kalau dari kementerian laporannya memang sudah ada lima ya. Korban yang meninggal ada empat dan masih ada
satu pasien yang dalam penanganan," terang Idris, Kamis, 27 Oktober 2022.
Dari data tersebut, kata dia, Kemenkes mengklarifikasi penyebabnya karena diduga mengonsumsi obat penurun demam.
"Sudah dikonfirmasi penyebabnya itu di antaranya karena mengonsumsi bahan-bahan berbahaya yang terdapat dalam obat penurun panas," tutur Idris.
Diketahui pasien yang masih dirawat berusia 15 tahun. Pasien tersebut sempat dirawat di RSUD Depok pada 17 Oktober 2022 sebelum akhirnya dirujuk ke RSCM empat hari kemudian.
Sementara mengutip data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, kasus kematian pertama di Kota Depok
akibat gagal ginjal akut terjadi pada 29 Maret 2022 atas nama BYS, 2 tahun, warga Kecamatan Cipayung.
Kemudian MAA, 5, warga Kecamatan Cinere meninggal pada 22 Agustus 2022. Disusul ABF, bayi yang belum genap usia satu tahun, warga Kecamatan Cimanggis meninggal pada 26 September 2022, dan terakhir yakni AAN, 3, balita asal Kecamatan Cipayung meninggal pada 11 Oktober 2022. (Sidharta Agung/Narendra Wisnu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)