ilustrasi Medcom.id
ilustrasi Medcom.id

Dinas Kesehatan DIY Sebut Masyarakat Abai Ancaman Covid-19 Setelah Divaksin

Ahmad Mustaqim • 27 Juli 2022 18:50
Yogyakarta: Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat menurunnya kesadaran masyarakat menjalankan protokol kesehatan. Meskipun masyarakat mengaku rentan dengan covid-19 dan kian abai menyusul meluasnya capaian vaksinasi.
 
"Kami lihat dari variabelnya (survei), bagaimana persepsi soal ancaman covid-19. Ternyata masyarakat 85 persen menyatakan rentan," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DIY, Muhammad Agus Prihanto, di Yogyakarta, Rabu, 27 Juli 2022.  
 
Baca: Jawa Barat Percepat Peningkatan Cakupan Vaksinasi Penguat Remaja

Survei tersebut dilakukan sekitar 2020 dan kembali diulangi lagi surveinya terhadap 700 hingga 1.000 responden. Hasilnya, ketakutan masyarakat pada ancaman covid-19 ada saat kasus naik.
 
Sejauh ini ada tiga periode lonjakan kasus covid-19 yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Pertama saat menyebarnya varian Beta periode Desember 2020-Februari 2021. Kemudian varian Delta periode Juli-September 2021, dan Omicron pada Januari-Maret 2022.

"Ketika kasus naik, naik lagi orang yang takut covid-19," jelas Agus.
 
Agus mengatakan saat ini sikap masyarakat menunjukkan jenuhnya situasi yang dihadapi selama lebih dari 2 tahun pandemi. Selain itu, abainya pelaksanaan protokol kesehatan salah satunya merasa setelah divaksin aman.
 
"Ketika susah divaksin saya aman lho. Kedua ternyata flu biasa, gakpapa. Ketiga, ngko nek konangan malah kon isolasi (nanti kalau ketahuan positif covid-19 disuruh isolasi). Ora iso kerjo (tidak bisa bekerja), ora iso kumpul dengan temen-temen, di cakruk misalnya (tidak bisa bertemu tetangga di pos ronda misalnya)," ungkapnya.
 
Agus meminta masyarakat kembali melaksanaan protokol kesehatan dengan baik. Meski sudah vaksin, kata dia, mencegah agar tidak tertular akan lebih baik karena ancaman risiko virus masih ada.
 
"Kalau sudah cuek, mutasinya berat, ternyata omicron misalnya mematikan maka harus bersiap rumah sakitnya. Sambil edukasi iya tapi sangat berat," bebernya.
 
Ia menambahkan sebagian masyarakat kini sudah berpikir covid-19 sudah endemis menyebar di masyarakat. Meski awalnya merasa terancam, kekhawatiran itu kian terkikis meski ancamannya masih ada.
 
"Saat ini walaupun naik, itu gak berpengaruh. Masyarakat merasa ini sudah endemis. Masuk angin biasa, kerokan rampung," ujarnya.
 
Hari ini tambahan kasus covid-19 di DIY sebanyak 121. Rinciannya, 26 kasus di Kota Yogyakarta, 21 kasus di Bantul, 17 di Kulon Progo, dan Sleman dengan 57 kasus. Jumlah kasus baru melonjak karena tiga hari sebelumnya jumlahnya 87 (26 Juli), 44 kasus (25 Juli), dan 65 kasus (24 Juli).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan