Malang: Ribuan paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) bakal dibagikan kepada nelayan dan petani yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebanyak 13.305 paket untuk nelayan di 38 kabupaten/kota dan 1.000 paket untuk petani di lima kabupaten/kota.
Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Djoko Siswanto, mengatakan, program konversi BBM ke BBG khususnya LPG diberikan untuk kapal penangkap ikan nelayan dan mesin pompa air bagi petani. Tujuannya, memberikan kemudahan akses energi bagi nelayan dan petani.
"Manfaat dari LPG seperti emisi gas buang yang rendah akan membuat penurunan tingkat pencemaran lingkungan secara signifikan," katanya, di Haris Hotel, Malang, Rabu, 16 Oktober 2019.
Menurut Djoko konversi energi juga menjadi bentuk perlindungan lingkungan dan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Selain juga guna menghemat pengeluaran biaya bahan bakar.
"Dengan konverter kit berbahan bakar LPG, nelayan dan petani bisa menghemat biaya operasional sampai dengan sekitar 30 persen dengan asumsi tanpa ada subsidi. Bila dengan subsidi penghematan yang diperoleh bisa mencapai sekitar 50 persen," jelasnya.
Pemerintah pun, kata Djoko, meminta dukungan semua pihak untuk memaksimalkan pemanfaatan konversi energi. Seperti alokasi gas bumi, ketersediaan, pengoperasian infrastruktur, serta jaminan ketersediaan LPG bagi para nelayan dan petani.
"Rekan–rekan BUMN dan badan usaha swasta dapat terlibat dalam penyediaan dan pendistribusian LPG secara optimal untuk nelayan dan petani pengguna LPG," ungkapnya.
Selain itu, dia juga meminta dukungan agar pelaksanaan kegiatan konversi BBM ke LPG untuk nelayan dan petani dapat berjalan lancar.
"Semoga paket bantuan yang diberikan Pemerintah dapat memberikan manfaat energi berkeadilan khususnya bagi nelayan dan petani, serta bagi masyarakat Indonesia pada umumnya," ujarnya.
Sementara itu, GM MOR V PT Pertamina, Werry Prayogi, mendukung kelancaran program konversi. Salah satu upaya yang dilakukan dengan menyiapkan kebutuhan pengisian ulang LPG tabung 3 kilogram.
"Semoga para nelayan dan petani dapat merasakan manfaat dari program konversi ini dan semakin sukses dan berkembang penggunaan LPG ke depan," imbuh dia.
Malang: Ribuan paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) bakal dibagikan kepada nelayan dan petani yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebanyak 13.305 paket untuk nelayan di 38 kabupaten/kota dan 1.000 paket untuk petani di lima kabupaten/kota.
Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Djoko Siswanto, mengatakan, program konversi BBM ke BBG khususnya LPG diberikan untuk kapal penangkap ikan nelayan dan mesin pompa air bagi petani. Tujuannya, memberikan kemudahan akses energi bagi nelayan dan petani.
"Manfaat dari LPG seperti emisi gas buang yang rendah akan membuat penurunan tingkat pencemaran lingkungan secara signifikan," katanya, di Haris Hotel, Malang, Rabu, 16 Oktober 2019.
Menurut Djoko konversi energi juga menjadi bentuk perlindungan lingkungan dan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Selain juga guna menghemat pengeluaran biaya bahan bakar.
"Dengan konverter kit berbahan bakar LPG, nelayan dan petani bisa menghemat biaya operasional sampai dengan sekitar 30 persen dengan asumsi tanpa ada subsidi. Bila dengan subsidi penghematan yang diperoleh bisa mencapai sekitar 50 persen," jelasnya.
Pemerintah pun, kata Djoko, meminta dukungan semua pihak untuk memaksimalkan pemanfaatan konversi energi. Seperti alokasi gas bumi, ketersediaan, pengoperasian infrastruktur, serta jaminan ketersediaan LPG bagi para nelayan dan petani.
"Rekan–rekan BUMN dan badan usaha swasta dapat terlibat dalam penyediaan dan pendistribusian LPG secara optimal untuk nelayan dan petani pengguna LPG," ungkapnya.
Selain itu, dia juga meminta dukungan agar pelaksanaan kegiatan konversi BBM ke LPG untuk nelayan dan petani dapat berjalan lancar.
"Semoga paket bantuan yang diberikan Pemerintah dapat memberikan manfaat energi berkeadilan khususnya bagi nelayan dan petani, serta bagi masyarakat Indonesia pada umumnya," ujarnya.
Sementara itu, GM MOR V PT Pertamina, Werry Prayogi, mendukung kelancaran program konversi. Salah satu upaya yang dilakukan dengan menyiapkan kebutuhan pengisian ulang LPG tabung 3 kilogram.
"Semoga para nelayan dan petani dapat merasakan manfaat dari program konversi ini dan semakin sukses dan berkembang penggunaan LPG ke depan," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)