Bandung: Wali Kota Bandung, Jawa Barat, Oded M Danial, mengeklaim program pembagian anak ayam telah berhasil mengalihkan kecanduan gawai terhadap pelajar. Atas 'prestasi' itu, pihaknya berencana menambah kuota pembagian anak ayam pada 2020.
"Alhamdulillah satu bulan laporannya tidak ada (ayam) yang mati. Anak-anak disiplin luar biasa memelihara, insyaallah tahun depan disiapkan 10 ribu ekor (anak ayam lagi)," kata Oded, Senin, 23 Desember 2019.
Oded mengatakan 2.000 ekor anak ayam yang telah dibagikan pada November 2019 berjalan baik. Sayangnya, program itu belum dimasukkan ke dalam APBD 2020.
Ia pun berencana menggandeng pihak ketiga guna pengadaan anak ayam. "Insyaallah pakai CSR juga bisa karena modalnya enggak gede paling Rp100 juta sampai Rp200 juta," ungkap Oded.
Selain membeli anak ayam, Oded juga mencanangkan program penetasaan telur ayam agar ketersediaan anak ayam bisa terpenuhi. Pasalnya jika membeli dari peternak, lanjut Oded, harus menunggu cukup lama.
"Ke depan Dispangtan (Dinas Pangan dan Pertanian) hanya produk doc saja. Di sana kan ada bidang peternakan, saya akan perintahkan untuk produksi anak ayam. Nanti dibelikan mesin penetasan," pungkas dia.
Bandung: Wali Kota Bandung, Jawa Barat, Oded M Danial, mengeklaim program pembagian anak ayam telah berhasil mengalihkan kecanduan gawai terhadap pelajar. Atas 'prestasi' itu, pihaknya berencana menambah kuota pembagian anak ayam pada 2020.
"Alhamdulillah satu bulan laporannya tidak ada (ayam) yang mati. Anak-anak disiplin luar biasa memelihara, insyaallah tahun depan disiapkan 10 ribu ekor (anak ayam lagi)," kata Oded, Senin, 23 Desember 2019.
Oded mengatakan 2.000 ekor anak ayam yang telah dibagikan pada November 2019 berjalan baik. Sayangnya, program itu belum dimasukkan ke dalam APBD 2020.
Ia pun berencana menggandeng pihak ketiga guna pengadaan anak ayam. "Insyaallah pakai CSR juga bisa karena modalnya enggak gede paling Rp100 juta sampai Rp200 juta," ungkap Oded.
Selain membeli anak ayam, Oded juga mencanangkan program penetasaan telur ayam agar ketersediaan anak ayam bisa terpenuhi. Pasalnya jika membeli dari peternak, lanjut Oded, harus menunggu cukup lama.
"Ke depan Dispangtan (Dinas Pangan dan Pertanian) hanya produk doc saja. Di sana kan ada bidang peternakan, saya akan perintahkan untuk produksi anak ayam. Nanti dibelikan mesin penetasan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)