Tangerang: Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Tangerang meradang dengan penambahan cuti bersama lebaran dari empat hari menjadi tujuh hari. Apindo menilai kebijakan tersebut akan menambah biaya produksi.
"Kalau masalah penambahan cuti pastinya akan berpengaruh ke produktivitas dan juga akan berpengaruh ke biaya," ujar Sekertaris Apindo Kabupaten Tangerang Juanda Usman, Rabu, 9 Mei 2018.
Juanda berharap pemerintah ke depannya menimbang sebelum mengeluarkan kebijakan tersebut. Pengusaha pasrah lantaran kebijakan tersebut sudah diputuskan.
"Pemerintah harus berdialog ulang terkait hal ini. Kami tentu menolak adanya penambahan cuti itu. Untuk ke depannya, kami minta pemerintah meninjau lagi apakah perlu kebijakan tersebut dikeluarkan," katanya.
Kebijakan penambahan cuti lebaran sudah diresmikan. Pengusaha hanya bisa menyiasati sistem dan pola kerja karyawan.
"Seandainya memang tujuh hari, kita harus menyiasati dengan adanya sistem libur dan masuk setengah-setengah. Contohnya dari 200 karyawan pabrik, kita siasati 100 karyawan pertama masuk 4 hari dan 100 karyawan lainnya 4 hari libur. Itu harus kita terapkan untuk mempertahankan produksi," pungkasnya.
Tangerang: Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Tangerang meradang dengan penambahan cuti bersama lebaran dari empat hari menjadi tujuh hari. Apindo menilai kebijakan tersebut akan menambah biaya produksi.
"Kalau masalah penambahan cuti pastinya akan berpengaruh ke produktivitas dan juga akan berpengaruh ke biaya," ujar Sekertaris Apindo Kabupaten Tangerang Juanda Usman, Rabu, 9 Mei 2018.
Juanda berharap pemerintah ke depannya menimbang sebelum mengeluarkan kebijakan tersebut. Pengusaha pasrah lantaran kebijakan tersebut sudah diputuskan.
"Pemerintah harus berdialog ulang terkait hal ini. Kami tentu menolak adanya penambahan cuti itu. Untuk ke depannya, kami minta pemerintah meninjau lagi apakah perlu kebijakan tersebut dikeluarkan," katanya.
Kebijakan penambahan cuti lebaran sudah diresmikan. Pengusaha hanya bisa menyiasati sistem dan pola kerja karyawan.
"Seandainya memang tujuh hari, kita harus menyiasati dengan adanya sistem libur dan masuk setengah-setengah. Contohnya dari 200 karyawan pabrik, kita siasati 100 karyawan pertama masuk 4 hari dan 100 karyawan lainnya 4 hari libur. Itu harus kita terapkan untuk mempertahankan produksi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
