Tangerang: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan menargetkan 470 ribu anak dan remaja bisa mengikuti Outbreak Response Imunization (ORI) difteri. Namun, program ini sedikit terkendala karena bertepatan musim libur sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Suhara Manulang mengatakan pihaknya bakal mengintensifkan pelaksanaan ORI difteri di seluruh sekolah. "Dari TK, SD, sampai SMA. Begitupun sekolah madrasah," kata dia di Tangsel, Banten, Selasa, 12 Desember 2017.
Sementara, vaksin DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus) untuk anak usia pra-sekolah akan diberikan di posyandu dan puskesmas. "Pemberian imunisasi setiap hari, dari pukul 07.00 WIB hingga 14.00 WIB di seluruh puskesmas dan posyandu di Tangsel," lanjutnya.
(Baca: Kota Tangerang Gelar Vaksinasi Difteri Massal)
Suhara menargetkan, ORI difteri di Tangsel dapat berjalan maksimal dengan dukungan seluruh perangkat kesehatan yang ada. Selain itu, peran masyarakat juga sangat menentukan untuk menciptakan keluarga yang sehat.
"Butuh dukungan dari semua pihak agar anak-anak kita terhindar dari difteri. Beruntung, masyarakat sudah mulai peduli," ujar dia.
Menurut Suhara, pemberian vaksin DPT di Tangsel dibagi dalam tiga tahap, yaitu Desember 2017, Januari 2018, dan Juli 2018. Dalam tiga tahap tersebut, diharapkan seluruh anak dan remaja di Tangsel terhindar dari difteri.
(Baca: Kasus Difteri di Tangerang Karena Orangtua Tak Imunisasi Anak)
Sebagai informasi, kasus difteri di Tangerang disebabkan orang tua enggan memberikan imunisasi pada anaknya. Padahal, penyakit yang disebabkan bakteri Corynebacterium Diphtheriae ini bisa dicegah dengan vaksin DPT yang diberikan secara cuma-cuma di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan.
Pada 2017, sedikitnya ada 591 kasus difteri yang dilaporkan oleh 20 provinsi. Angka kematian dari laporan tersebut sekitar 6 persen dari jumlah total kasus.
Tangerang: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan menargetkan 470 ribu anak dan remaja bisa mengikuti Outbreak Response Imunization (ORI) difteri. Namun, program ini sedikit terkendala karena bertepatan musim libur sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Suhara Manulang mengatakan pihaknya bakal mengintensifkan pelaksanaan ORI difteri di seluruh sekolah. "Dari TK, SD, sampai SMA. Begitupun sekolah madrasah," kata dia di Tangsel, Banten, Selasa, 12 Desember 2017.
Sementara, vaksin DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus) untuk anak usia pra-sekolah akan diberikan di posyandu dan puskesmas. "Pemberian imunisasi setiap hari, dari pukul 07.00 WIB hingga 14.00 WIB di seluruh puskesmas dan posyandu di Tangsel," lanjutnya.
(Baca: Kota Tangerang Gelar Vaksinasi Difteri Massal)
Suhara menargetkan, ORI difteri di Tangsel dapat berjalan maksimal dengan dukungan seluruh perangkat kesehatan yang ada. Selain itu, peran masyarakat juga sangat menentukan untuk menciptakan keluarga yang sehat.
"Butuh dukungan dari semua pihak agar anak-anak kita terhindar dari difteri. Beruntung, masyarakat sudah mulai peduli," ujar dia.
Menurut Suhara, pemberian vaksin DPT di Tangsel dibagi dalam tiga tahap, yaitu Desember 2017, Januari 2018, dan Juli 2018. Dalam tiga tahap tersebut, diharapkan seluruh anak dan remaja di Tangsel terhindar dari difteri.
(Baca: Kasus Difteri di Tangerang Karena Orangtua Tak Imunisasi Anak)
Sebagai informasi, kasus difteri di Tangerang disebabkan orang tua enggan memberikan imunisasi pada anaknya. Padahal, penyakit yang disebabkan bakteri Corynebacterium Diphtheriae ini bisa dicegah dengan vaksin DPT yang diberikan secara cuma-cuma di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan.
Pada 2017, sedikitnya ada 591 kasus difteri yang dilaporkan oleh 20 provinsi. Angka kematian dari laporan tersebut sekitar 6 persen dari jumlah total kasus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)