Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro memberikan keterangan pers terkait kasus siswa keracunan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (15/2/2023). (ANTARA/Feri Purnama)
Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro memberikan keterangan pers terkait kasus siswa keracunan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (15/2/2023). (ANTARA/Feri Purnama)

Penjual Es Krim Diperiksa terkait Keracunan Massal Siswa di Garut

Antara • 15 Februari 2023 19:17
Garut: Kepolisian Resor Garut mengamankan seorang penjual es krim keliling untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus puluhan siswa SD Negeri 2 Kersamenak, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang diduga keracunan jajanan sekolah.
 
"Kami sudah melakukan pengamanan terhadap penjual es krim, dan sedang pendalaman," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan di Garut, Rabu, 15 Februari 2023.
 
Ia menuturkan Polres Garut mendapatkan informasi adanya 66 siswa SDN Kersamenak mengeluhkan sakit perut, pusing, dan mual yang diduga setelah mengonsumsi jajanan berupa es krim di sekolahnya, Selasa, 14 Februari 2023.

Kepolisian, kata dia, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara, memeriksa sejumlah saksi, dan mencari penjual es krim hingga akhirnya berhasil diamankan di rumahnya.
 
Baca juga: Polisi Selidiki Insiden Keracunan Massal Jajanan Es Krim di Garut

"Orang yang menjual es krim telah kita ketahui keberadaannya, pada pukul 23.00 WIB, saya sendiri yang memimpin langsung untuk melakukan pengamanan terhadap seseorang inisial M usia 60 tahun," terang Kapolres.
 
Ia mengungkapkan hasil pemeriksaan sementara bahwa pedagang es krim itu dibuat sendiri di rumah dan sudah berjualan sejak 2019 dengan harga jual Rp2 ribu untuk satuan kemasannya.
 
Dalam sehari, kata dia, es krim buatannya itu mampu terjual kurang lebih dua sampai tiga ribuan kemasan es krim dengan wilayah jualan ke sekolah-sekolah.
 
"Es krim yang dibuatnya itu dalam satu hari bisa dua ribu cup, dijual di sekolahan," ucap dia.
 
Kapolres menyampaikan hasil pemeriksaan terkait keracunan akibat es krim masih diragukan, karena yang membeli es krim banyak, sedangkan yang keracunan hanya 66 orang dan hanya di satu sekolah.
 
Baca juga: 66 Siswa SD di Garut Keracunan Jajanan Es Krim di Sekolah

Sedangkan pembeli di daerah lain, kata Kapolres, tidak mengalami keracunan, untuk itu perlu dilakukan uji laboratorium pada makanan maupun es krim yang dikonsumsi siswa korban keracunan.
 
"Yang beli bukan anak kecil, ada juga guru dan orang tua, mereka tidak kenapa-kenapa, ada juga orang tua tidak apa-apa, tapi anaknya keracunan," ungkapnya.
 
Ia menegaskan hasil pemeriksaan sementara tidak ada unsur mengarah kesengajaan, meski begitu nanti dibuktikan dari hasil uji laboratorium apakah ada zat yang berbahaya atau tidak.
 
"Kasusnya masih kami dalami, tentunya kami mohon waktu. Untuk kondisi korban saat ini semua sudah sehat, ada juga yang sudah bisa masuk sekolah," jelas dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan