Angka tersebut termasuk lebih dari 200 tentara yang tewas. Pertempuran ini sudah berlangsung sejak awal Februari ini.
“Sejumlah serangan rudal balistik dan pesawat tanpa awak (drone) diluncurkan terhadap pasukan agresi dan peralatan militernya,” sebut laporan ABNA, Selasa 22 Februari 2022.
“Tentara Yaman dan komite rakyatnya berhasil membakar hingga menghancurkan setidaknya 40 kendaraan militer. Di antaranya tank lapis baja, kendaraan komunikasi, dan penyapu ranjau,” imbuh laporan itu.
Pasukan Yaman juga menghancurkan peluncur roket, membakar lebih dari 60 rudal Katyusha, hingga menjatuhkan pesawat mata-mata CH4 buatan Tiongkok, dan peralatan militer lainnya.
Serangan terhadap pasukan agresi dilakukan melalui dua jalur utama yang melibatkan pasukan tentara Arab Saudi dan tentara bayaran Sudan.
Jalur pertama adalah dari tenggara kota Haradh, sementara jalur kedua dari Al-Faj. Kedua jalur mengarah ke pegunungan Al-Hayjah dengan tujuan mengambil alih kekuasaan atas Haradh dari beberapa arah.
Yaman telah terlibat dalam perang saudara antara pemerintah -,didukung oleh koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi,- dan Houthi yang didukung Iran. Pemberontak Houthi mengendalikan sebagian besar wilayah utara, sejak 2014.
Bentrokan terbaru terjadi setelah pemberontak Houthi, setelah menderita kekalahan teritorial dari pasukan yang dilatih UEA, menewaskan tiga pekerja minyak dalam serangkaian serangan pesawat tak berawak dan rudal di Abu Dhabi.
Pertempuran masih berkecamuk di sekitar Haradh. Sumber-sumber pro-pemerintah mengatakan, menambahkan bahwa para loyalis telah mengepung daerah itu tetapi belum merebut kota. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News