Pasukan Somalia berpatroli di luar sebuah gedung yang diserang al-Shabaab di Mogadishu, 21 Februari 2023. (Hassan Ali ELMI / AFP)
Pasukan Somalia berpatroli di luar sebuah gedung yang diserang al-Shabaab di Mogadishu, 21 Februari 2023. (Hassan Ali ELMI / AFP)

Uganda Sebut 54 Penjaga Perdamaian Tewas dalam Serangan di Somalia

Willy Haryono • 04 Juni 2023 17:44
Kampala Sekitar 54 tentara penjaga perdamaian Uganda tewas saat sekelompok militan mengepung pangkalan Uni Afrika di Somalia pekan lalu, kata Presiden Uganda Yoweri Museveni, dalam salah satu serangan terburuk belakangan ini oleh grup ekstremis al-Shabaab.
 
"Kami menemukan 54 mayat tentara, termasuk seorang komandan," kata Museveni dalam sebuah unggahan di akun Twitter.
 
Al-Shabaab, yang telah melancarkan pemberontakan mematikan terhadap pemerintah pusat Somalia selama lebih dari satu dekade, mengaku bertanggung jawab atas serangan pada 26 Mei.
Melansir dari laman Malay Mail, Minggu, 4 Juni 2023, para gerilyawan al-Shabaab mengendarai mobil sarat bahan peledak ke pangkalan Uni Afrika di Bulo Marer, sekitar 120 kilometer barat daya ibu kota Mogadishu.
 
Baku tembak pun terjadi saat para militan datang, lapor sejumlah penduduk setempat dan seorang komandan militer Somalia kepada AFP.
 
Total 54 korban jiwa merupakan salah satu yang terbesar sejak pasukan pro-pemerintah yang didukung Uni Afrika, ATMIS, melancarkan serangan pada Agustus lalu terhadap al-Shabaab. Pengakuan 54 korban jiwa merupakan sesuatu yang jarang dilakukan pihak militer.
 
Museveni telah mengatakan pekan lalu bahwa reaksi panik awal terhadap serangan itu berkontribusi pada jumlah korban.
 
"Kesalahan dilakukan dua komandan, Mayor Oluka dan Mayor Obbo, yang memerintahkan tentara untuk mundur," kata Museveni dalam pernyataan tersebut, seraya menambahkan bahwa mereka akan menghadapi dakwaan di pengadilan militer.
 
"Namun, prajurit kami menunjukkan ketangguhan luar biasa dan mengatur ulang diri mereka sendiri, sehingga pangkalan dapat direbut kembali," sambungnya.
 
Al-Shabaab selama ini kerap membesar-besarkan klaim keuntungan di medan perang dalam propaganda mereka. Sementara pemerintah negara-negara yang menyumbangkan pasukan ke Uni Afrika jarang mengonfirmasi angka korban jiwa atau luka.
 
Pasukan ATMIS yang beranggotakan 20.000 orang memiliki kekuatan lebih ofensif daripada pendahulunya, yang dikenal sebagai Amisom.
 
ATMIS terdiri dari tentara Uganda, Burundi, Djibouti, Ethiopia dan Kenya. ATMIS dikerahkan ke Somalia selatan dan tengah.
 
Tahun depan, ATMIS akan menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada tentara dan polisi Somalia.
 
Baca juga: 136 Militan Al-Shabaab Tewas dalam Operasi Militer di Somalia Selatan
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(WIL)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif